“Dari Titik Nol: From Zero to Hero” memang benar-benar terjadi dalam hidupku. Selama sekitar 6,5 tahun sebagai insan pasca stroke, Tuhan meremukkanku. Sama sekali tidak bisa apa-apa seperti seorang bayi yang baru lahir, tetapi Tuhan jugalah yang mengangkatku sampai aku menjadi seperti ini.

 

Tuhan menjatuhkan aku dari titik kehidupanku yang tertinggi sebagai seorang manusia berumur 39 tahun yang dalam masa kesuksesan hidup ke titik nol, bahkan titik minus, lalu Tuhan juga yang merenda hidupku kembali hingga hidupku semakin pulih dan bermakna. Tidak ada yang akan sanggup merenda manusia, tidak ada seorang pun yang mampu untuk memberikan arti hidup ketika seorang manusia secara medis dianggap tidak akan mampu untuk melanjutkan hidupnya karena sebuah kenyataan. Hanya Tuhan lah yang sanggup.

 

Ya! Hanya Tuhan Yesus yang sanggup merenda hidupku kembali sesuai dengan rencana- NYA. Ketika Tuhan merendaku kembali, DIA menyatakan kasih-NYA yang luar biasa untukku. Kuasa-NYA sungguh dinyatakan bahwa setinggi-tingginya manusia berkarya dan setangguh-tangguhnya manusia menghadapi badai hidup, jika Tuhan mau kita terhempas, DIA akan meniupkan napas-NYA untuk kembali ke hadirat-NYA!

 

Tetapi ketika Tuhan masih menginginkan kita masih berada di dalam dunia ini, walau pada kenyataannya kita tidak mampu apa-apa seperti aku waktu itu, berarti TUHAN MASIH MEMPUNYAI RENCANA DALAM HIDUPKU (KITA).

 

Jadi, mengapa kita tidak berusaha untuk melakukan sesuatu untuk terus hidup dan berkarya? Karena dari sebuah SEMANGAT yang membara walau tidak mampu berbuat banyak, kita akan terus BERUSAHA untuk melakukan sesuatu, paling tidak berusaha untuk sembuh. Dari usaha yang pastinya diiringi dengan DOA, kita harus terus PERCAYA bahwa Tuhan akan terus mengiringi hidup kita. Dan kita harus terus dan selamanya untuk BERSYUKUR dengan apa  pun yang Tuhan berikan untuk hidup kita walapun mungkin itu yang terjelek. Karena itulah yang menjadi rencana-NYA. Dan rencana-NYA adalah yang terbaik untuk hidup kita.