slogan leutika prio

Iberansyah Barbary

Iberansyah BarbaryE-Mail: zulfaisal_putera[aT]yahoo.com

MUHAMAD IDRIS lahir di Kandangan (HSS) pada tanggal 29 Agustus 1957. Lulus dari SD Negeri Padang Panjang 1 Kandangan tahun 1969, SMP Negeri 1 Kandangan tahun 1972, dan SMA Kandangan tahun 1975. Kemudian mendapat gelar Sarjana Muda di Fakultas Keguruan Unlam Banjarmasin tahun 1982 dan gelar Sarjana (S1) dari FKIP Unlam tahun 1984. Lulus Pascasarjana konsentrasi Manajemen Sistem Pendidikan Universitas Islam Nusantara di Bandung tahun 2004. Sekarang menetap di Banjarmasin karena bertugas sebagai Pengawas SMP di Banjarmasin sejak bulan April 2007. Pekerjaan sebagai PNS sejak 1985 sebagai guru SMA di kota Banjarmasin. Tahun 1996 ditugaskan sebagai Kepala SMAN 1 Kotabaru. Selama di Kotabaru ikut berperan mendirikan SMAN 2 Kotabaru. Tahun 2000 menjadi Kepala SMA Negeri 13 Banjarmasin. Selama menjadi guru di SMA Negeri 8 Banjarmasin (1991 – 1996) pernah menulis buku pelajaran Sejarah untuk SMP yang dipergunakan pada seluruh SMP di Provinsi Kalimantan Selatan. Sejak tahun 1991 aktif sebagai anggota Tim Perekayasa Kurikulum Kanwil Depdikbud Prov. Kalsel dan sekarang sering dilibatkan dalam kegiatan pembimbingan bagi guru-guru SD dan SMP se-Provinsi Kalimantan Selatan untuk menyusun dan mengintegrasikan muatan lokal ke kurikulum yang berlaku di sekolah.




Daftar Buku

Jumlah buku:2

1. UNDAS Kumpulan Kisah Bahasa Banjar
UNDAS Kumpulan Kisah  Bahasa BanjarUndas, sosok orang Banjar yang masih memelihara identitas lokalnya. Sebagai orang yang berpendidikan dan pekerja kantoran, keseharian Undas dikenal mudah bergaul. Dia bisa masuk ke dalam semua kalangan. Bukan karena sekadar ramah, melainkan juga gaya humorisnya yang selalu menyertainya setiap berbincang dan bertemu dengan banyak orang. Di sela sela waktu, setelah acara formal atau pertemuan biasa sehari-hari, Undas selalu melempar lucuan lucuan yang mengundang gelak tawa. Terkadang cerita yang disampaikannya biasa saja, tetapi di akhir cerita, selalu ada lecutan humor yang takdisangka sangka dan membuat pendengar tertawa setelah menangkap maksudnya. Muhamad Idris mampu menghadirkan tokoh Undas seakan hidup dan berada di sekitar kita. Disampaikan dengan bahasa Banjar yang masih kental, kisah Undas ini memberikan banyak pesan kehidupan untuk pembacanya.

2. Tarian Langit dan Bumi
Tarian Langit dan BumiBegitulah kehidupan bagai sebuah gerak tari. Berbicara dengan kata tubuh, dirangkai dengan kalimat rentak dan gemulai, dialun dengan tetabuhan, musik, serta dendang-dendang syair saling menyemangati. Lewat ungkapan kata-kata, Iberamsyah Barbary menuangkannya ke dalam puisi: Tarian di antara langit Membungkus gelap dengan romansa Tarian di antara bumi Membungkus keindahan dengan keasyikan Begitulah perjalanan anak manusia, dialun gelombang rasa, tumbuh berbunga, seindah menebar wangi dan peson

Leutika Leutika