slogan leutika prio

Maman Suryaman, Wiyatmi, Nurhadi BW, dan Else Liliani

Maman Suryaman, Wiyatmi, Nurhadi BW, dan Else LilianiE-Mail: nurhadi2[aT]yahoo.co.id

Maman Suryaman, Wiyatmi, Nurhadi BW, dan Else Liliani




Daftar Buku

Jumlah buku:1

1. Sejarah Sastra Berperspektif Gender
Sejarah Sastra Berperspektif GenderBerdasarkan pembacaan dan kajian terhadap beberapa buku sejarah sastra Indonesia, tampak bahwa buku-buku ter¬sebut masih memiliki kecenderungan bias gender. Buku-buku tersebut tampak mengabaikan karya, krea¬tivitas, keberadaan para pengarang perempuan. Artinya, masih diperlukan penulisan sejarah sastra yang berperspektif gender. Sejarah sastra yang tidak hanya mencatat perkembangan berbagai genre dan fenomena sastra, tetapi juga sejarah sastra yang memberikan porsi yang adil dalam mencatat, menganalisis, dan memberikan tempat, tidak hanya pada kegiatan sastra para sastrawan laki-laki, tetapi juga para sastrawan perempuan, serta memahami bagaimana relasi gender yang terefleksi dalam karya-karya sastra tersebut. Di samping disusun kurang mempertim¬bangkan aspek gender, buku-buku sejarah sastra tersebut, dalam perspektif teori feminis, dapat dikategori sebagai produk ilmu pengetahuan male¬ stream (“arus laki-laki”) dengan epistemologi modern se¬bagai “cara laki-laki me¬ngetahui”. Oleh karena itu, saat¬nyalah sekarang di¬susun sejarah sastra yang berpers¬pektif gender, yaitu sejarah sastra yang menggunakan epistemologi sudut pandang feminis.

Leutika Leutika