slogan leutika prio

CASWITA, S.Pd.I, MA.Pd

CASWITA, S.Pd.I, MA.PdE-Mail: caswitamaulana[aT]gmail.com

Caswita, S.Pd.I, MA.Pd : Lahir di Majalengka 1 Desember 1980. Pendidikan Dasar ditempuh di desa kelahirannya SDN Pangkalanpari 1, sedangkan pada sore harinya belajar di MDA GUPPI Pangkalanpari. Kemudian melanjutkan pendidikan menengah di kota kecamatan yaitu MTs GUPPI Jatitujuh yang kemudian pada pertengahan priode belajar, sekolah tersebut alih status menjadi MTs Negeri Jatitujuh. Setelah lulus di MTsN kemudian melanjutkan ke Madrasah Aliyah di tempat yang sama yaitu MA Bagus Rangin. Sambil sekolah di MTsN dan MA belajar pendidikan agama Islam di Pondok Pesantren Miftahul Ulum. Kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam selesai tahun 2004, saat belajar di S1 penulis mendapatkan bantuan beasiswa dari PT Gudang Garam. Selama kuliah aktif dan belajar tulis menulis di Lembaga Pers Mahasiswa LPKM Koperasi Mahasiswa dan BEM-J KI, selain itu aktif di organisasi kedaerahan HIMMAKA (Himpunan Mahasiswa Majalengka). Untuk menambah ilmu pengetahuan kemudian meneruskan pendidkan Program Magister pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas beasiswa dari Ditpais Kementerian Agama RI.




Daftar Buku

Jumlah buku:1

1. The Hidden Curriculum : Studi Pembelajaran PAI di Sekolah
The Hidden Curriculum : Studi Pembelajaran PAI di SekolahKurikulum merupakan faktor penting dalam proses pendidikan tetapi keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh faktor kurikulum yang tertulis atau resmi. Faktor lain diluar kurikulum resmi yang disebut dengan kurikulum tersembunyi atau hidden curriculum memberikan konstrisbusi besar terhadap keberhasilan proses pendidikan. Hidden curriculum tidak hanya penyampaian materi kepada peserta didik tetapi proses bagaimana materi tersebut disampaikan. Hidden curriculum dapat menguatkan atau mendukung kurikulum resmi tetapi disisi lain hidden curriculum juga dapat melemahkan atau merusak kurikulum resmi. Hidden curriculum yang berdampak positif diantaranya penegakan disiplin dan tata tertib sekolah, iklim toleransi dan saling menghargai, suasana kondusif sekolah, kultur sekolah yang baik, guru, kepala sekolah serta komunitas sekolah yang profesional. Sementara itu hidden curriculum yang berdampak negatif diantaranya pemaksaan idologi tertentu oleh guru, suasana sekolah yang tidak kondusif hubungan dan komunikasi antara siswa dengn guru, kepala sekolah yang kaku. Oleh karena agar hidden curriculum dapat mendukung kurikulum resmi, komunitas sekolah harus pandai mengelola hal-hal yang berdampak posisitf terhadap pembelajaran dan menghindari hal-hal yang melemahkan proses pendidikan.

Leutika Leutika