slogan leutika prio

N. A. Prasetyo, Nidia Yuniarsih, Hendra Saputra

N. A. Prasetyo, Nidia Yuniarsih, Hendra SaputraE-Mail: nauval.arch[aT]gmail.com

Tim penulis memiliki kesamaan berlatar belakang pendidikan teknologi kelautan. Kolaborasi menjadi kunci untuk meraih kehidupan yang saling melengkapi. Ada yang berperan sebagai akademisi, sebagian lagi menempuh peran praktisi.




Daftar Buku

Jumlah buku:2

1. Bunga Rampai Pendidikan Vokasional Teknologi Kelautan
Bunga Rampai Pendidikan Vokasional Teknologi KelautanKolaborasi merupakan sebuah keniscayaan dalam kehidupan, tidak terkecuali pada bidang pendidikan. Salah satu hal yang perlu mendapatkan perhatian yaitu hubungan kolaboratif antara dunia akademik dan industri. Dunia perguruan tinggi membutuhkan sentuhan ranah aplikasi di lapangan dari para praktisi dan pelaku industri, sebaliknya praktisi dan pelaku industri membutuhkan dukungan penyegaran talenta dari perguruan tinggi. Banyak model kolaborasi yang bisa diaplikasikan untuk menyambungkan kepentingan antar dua atau lebih institusi. Kaitannya dengan peran sentral perguruan tinggi dalam ranah pendidikan, dan industri sebagai salah satu stake holder, naskah ini memberikan sedikit gambaran peran di masing-masing pihak. Semoga menjadi tambahan wawasan untuk masyarakat dalam melihat persamaan dari sekian banyak keanekaragaman peran.

2. Mengenal Potensi dan Tantangan Teknologi Kelautan di Masa Depan
Mengenal Potensi dan Tantangan Teknologi Kelautan di Masa Depan“Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Ya, bangsa pelaut dalam arti seluas-luasnya. Bukan sekedar menjadi jongos-jongos di kapal, bukan. Tetapi bangsa pelaut dalam arti kata cakrawala samudera. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri”. Itulah penggalan pidato Preside Pertama RI Soekarno pada tahun 1953 yang memberikan wacana tentang semangat kemaritiman. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi sumber daya laut sebagai salah satu aset guna mengisi pembangunan nasional. Dipilihnya laut sebagai sumber daya alternatif merupakan konsekuensi logis dari meningkatnya jumlah penduduk serta terbatasnya sumber daya alam di daratan. Optimasi pemanfaatan potensi sumber daya laut akan bergantung pada tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa Indonesia di bidang kelautan. Melalui buku ini, penulis berharap dapat memberikan sedikit tambahan pengetahuan bagi para pembelajar pemula dalam menapaki jejak menjadi profesional di bidang teknologi kelautan. Selamat membaca.

Leutika Leutika