Tahukah kau kemana perginya kue itu? Lama tak terdengar kabarnya. Nyaris musnah di pasaran kue tradisional. Lalu kau dan aku bertemu dengan segala kebetulan yang bertubi-tubi. Dapatkah kau menjelaskan padaku apa makna dari semua itu?

 

Benarkah kita sepasang manusia yang diutus Tuhan demi melestarikan kue tradisional warisan budaya negeri ini? Kau dan aku bahkan tak dapat semudah itu bersatu. Kita bahkan memilih berpisah sepanjang musim yang tak terprediksi. Satu hal yang berusaha kita mengerti, warna-warni hidup tercermin bagaikan warna putu mayang. Walaupun Putu dan Mayang nantinya takkan mampu untuk berkisah, menggenapkan warna pelangi pada kuenya, ibarat nada yang tak mampu mengukir harmonisasi bersama melodi.