slogan leutika prio

Kiat Menjadi Penulis Cerdas

Posted: 11-07-2011 08:44

Sender: 

 

Bengong di depan komputer seharian?

    Tidak tahu apa kata awal yang harus ditulis?

    Sulit memikirkan alur tulisan?


Pasti pertanyaan-pertanyaan itu menjadi kendala yang dihadapi oleh penulis awam. Banyak orang berpikir menulis itu susah dan butuh waktu yang lama. Anggapan ini membuat sebagian orang enggan menjadi seorang penulis. Padahal menulis itu mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama asalkan kita mengetahui tips dan triknya, sekaligus memiliki tekad dan kemauan untuk mempraktikkannya.


    Menulis itu ibarat belajar menaiki sepeda. Kita bisa saja diberikan berbagai teori dasar dan cara-cara jitu untuk mengemudikan sepeda dengan baik. Namun, jika teori yang kita dapat tidak diimbangi dengan praktik, maka teori apa pun yang kita pelajari akan sia-sia belaka. Demikian pula menulis. Perlu praktik yang nyata, selain mengikuti berbagai seminar dan diskusi menulis yang digelar di berbagai tempat.


    Saya memiliki beberapa tips yang bisa menjadi langkah awal bagi teman-teman sekalian untuk menjadi penulis. Tidak hanya penulis biasa-biasa saja, tetapi menjadi penulis yang cerdas.


    Pertama, mulailah menulis. Tak ada langkah jitu apa pun untuk menjadi penulis, selain mulai menulis itu sendiri. Belajarlah untuk merangkai kata secara padu dan berkesinambungan. Tulislah apa yang ada di pikiran kita secara bebas tanpa memperhatikan EYD dan tanda baca. Keluarkan isi otak kita sebebas-bebasnya. Setelah itu, barulah baca ulang karya kita dan edit bagian yang tidak efektif dan efisien pada kalimat. Saya yakin langkah ini sudah mengantarkan kita selangkah lebih maju menjadi penulis.


    Kedua, terus berlatih. Setelah bisa menulis dengan lancar, janganlah cepat puas pada apa yang sudah kita capai. Kita harus terus memperkaya diri dalam bidang menulis dengan cara membaca karya penulis senior yang kita kagumi. Membaca akan memberi kita inspirasi dan ide-ide baru pada tulisan kita. Selain itu, pikiran kita juga akan semakin terbuka dan bisa melihat berbagai persoalan dari berbagai segi kehidupan. Kita pun bisa mempelajari gaya penulis senior dan apa yang menjadi daya tarik dari tulisannya. Semua itu tentu akan memperkaya wawasan kita sebagai penulis.


    Ketiga, ikutilah berbagai kompetisi dan lomba. Sebagai seorang penulis, jiwa berkompetisi harus dimiliki agar karya yang dihasilkan senantiasa berkualitas dan memiliki ciri khas yang membuat orang tertarik untuk membaca karya kita. Mengikuti berbagai audisi penulisan, seperti audisi buku yang sering diadakan Leutika Publisher, mulai dari Setan 911, Crazy Moment, dan lain sebagainya, bisa menjadi solusi yang tepat untuk mengasah kemampuan dan kualitas diri kita dibandingkan dengan penulis lain. Jangan minder dan takut untuk kalah karena kegagalan adalah awal dari kesuksesan.


    Keempat, mulailah menulis ke media. Tulisan sebaik apa pun, jika tidak dipublikasikan tidak akan memberikan dampak apa pun bagi masyarakat. Jika kita sudah bisa menulis dan yakin karya kita baik, maka kita tak perlu ragu untuk mengirimkan karya ke media massa atau majalah. Dengan mengirimkan karya, setidaknya kita sudah mengetahui sudah sejauh mana standar tulisan kita di mata media dan apa saja kekurangan yang dimiliki jika ditolak. Tentu menjadi kebanggaan tersendiri bukan, jika karya kita dimuat dan dibaca oleh banyak orang?


    Kelima, bertanyalah pada penulis senior. Jangan pernah gengsi untuk bertanya pada penulis yang senior tentang kiat-kiat mereka dalam menulis dengan baik. Saya yakin penulis yang baik akan memberikan tips yang cerdas untuk menjawab persoalan yang kita hadapi seputar dunia tulis-menulis. Selain itu, bertanya juga akan menambah wawasan dan khazanah pengetahuan kita tentang pengalaman yang mereka miliki selama berkiprah di dunia penulisan. Itu bisa menjadi modal yang baik untuk mengikuti kesuksesan mereka.


    Terakhir, temukan gaya penulisan kita. Setelah kita menulis, jangan lupa untuk menemukan gaya penulisan kita. Kita boleh saja terinspirasi dengan gaya tulisan penulis idola kita, namun jangan sampai hal tersebut membuat kita mengikuti gaya tulisan penulis tersebut. Coba kembangkan kemampuan kita untuk memberi tulisan yang fresh dan inovatif dengan memodifikasi gaya penulis yang kita suka dengan gaya tulisan kita sendiri. Ketika kita bisa melakukannya, maka kita sudah siap menjadi penulis cerdas.


    Menjadi penulis cerdas tidak sulit, bukan? Dengan keenam tips yang saya berikan, semoga lahir penulis-penulis cerdas baru yang mewarnai dunia literasi Indonesia dengan karya terbaiknya. Selamat menulis dan jadilah penulis cerdas!

 



Share |
Leutika Leutika