slogan leutika prio

Ummu Fatimah Ria Lestari

Ummu Fatimah Ria LestariE-Mail: ufrl.82[aT]gmail.com

Perempuan ini lahir di Ujung Pandang, 25 Oktober 1982. Alumnus Universitas Negeri Makassar tahun 2004 ini sekarang beralamat rumah di Kompleks Perumahan KPR/BTN Harapan Jaya Blok A/15 Kampung Nolokla, Distrik Sentani Timur, Kab. Jayapura, Papua 99352.




Daftar Buku

Jumlah buku:4

1. Totem(isme) Papua: Sebuah Penelusuran Karya Sastra Lisan
Totem(isme) Papua: Sebuah Penelusuran Karya Sastra LisanSekilas judul buku ini menggambarkan kepada pembaca tentang totem atau totemisme. Namun, jauh ke dalam terungkap bahwa buku ini adalah hasil penelitian karya sastra lisan di Papua. Mengapa unsur totem dan totemisme ini sengaja difokuskan penulis mengikuti metode dan teori penelitian sastra lisan? Karena penelitian sastra itu sendiri adalah usaha pencarian pengetahuan pemberimaknaan dengan hari-hati dan kritis secara terus-menerus terhadap masalah sastra.

2. Mob Papua (dalam Perspektif Sastra Lisan)
Mob Papua (dalam Perspektif Sastra Lisan)Bagaimana kabarnya mob Papua? Apa lagi kalau bukan kabar buruk. Mob Papua telah dijadikan objek komersil dalam jagat hiburan, telah menjadi sumber materi dalam pola hidup hedonis masyarakat Indonesia saat ini. Sayangnya, pergeseran fungsi mob Papua dewasa ini tidak diimbangi oleh adanya penelitian ilmiah tentangnya. Penelitian mob Papua sedapat mungkin dilakukan untuk tetap mempertahankan isi, bentuk, dan fungsinya dalam masyarakat Papua sebagai bagian dari masyarakat Indonesia. Dengan mempertahankan fungsi sosial dalam mob Papua, maka persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia niscaya akan tetap terjaga pula. Ada apa dalam ”ruang baca” mob Papua? Syukurlah, mob Papua sudah menyesuaikan dirinya dengan teknologi cyber (internet). Sehingga, penulis menyebutnya dengan cyber mob. Buku ini memang belum membahas tuntas mob Papua dari A sampai Z. Akan tetapi, boleh jadi buku ini adalah buku pertama yang merefleksikan dan mendeskripsikan sebuah kebudayaan tertua di Papua dalam kancah media on line. Buku ini dipersembahkan sebagai apresiasi atas masyarakat Papua yang terlahir humoris dan humanis, buku ini akan memberikan jawaban ilmiah tentang kesejatian budaya mob tersebut di atas bumi Papua. Pemaparan tentang cyber mob Papua dalam buku ini dibungkus oleh metodologi penelitian sastra lisan sebagai sebuah pisau tajam untuk mengupas bagian-bagiannya hingga ke selnya yang terdalam. Buku ini juga telah mencatat petisi penting dari penulisnya yang menyatakan bahwa mob Papua adalah budaya asli Papua, serta seluruh masyarakat Papua adalah pemilik asli budaya ini dulu, sekarang, dan nanti.

3. Mitologi Papua (Struktur, Nilai Edukasi, dan Preservasi Budaya dalam Mitos)
Mitologi Papua (Struktur, Nilai Edukasi, dan Preservasi Budaya dalam Mitos)Pengkajian dan penyusunan buku Mitologi Papua (Struktur, Nilai Edukasi, dan Preservasi Budaya dalam Mitos) merupakan sebuah penghargaan terhadap jati diri dan eksistensi masyarakat Papua dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesian, memperkenalkan nilai-nilai positif dalam Mitologi Papua kepada seluruh anak bangsa merupakan upaya kecil bagi preservasi budaya luhur masyarakat Papua. Buku Mitologi Papua ini adalah hasil kajian terhadap struktur, nilai edukasi, dan konsep preservasi budaya Papua, sehingga diharapkan dapat memperkaya khazanah penelitian sastra lisan ber-genre mitos. Selain itu, juga diharapkan dapat menggairahkan tradisi baca tulis di Indonesia, terkhusus di tanah Papua. Agar diperoleh penjelasan yang sistematis, buku ini sengaja disusun dalam beberapa pokok bahasan dalam penggalan bab. Bab I merupakan bagian Pendahuluan yang mengemukakan tentang latar belakang, terminologi mitos dan mitologi, teori struktur Mitologi Papua, dan nilai edukasi sastra lisan; bab II berisikan pemaparan umum tentang etnografi Papua dan etnografi beberapa suku yang mendiami tanah Papua; bab III menyajikan teks Mitologi Papua; bab IV menguraikan struktur dan makna dalam Mitologi Papua; bab V mengemukakan tentang edukasi dan preservasi Mitologi Papua yang terdiri atas nilai edukasi dan upaya preservasi nilai budaya melalui Mitologi Papua; dan bab VI adalah bagian penutup yang berisikan simpulan serta sedikit catatan dari penulis. Selamat bermitos!

4. Lelaki Januari
Lelaki JanuariSinopsis Novel Lelaki Januari (Karya: Ummu Fatimah Ria Lestari) Novel ini adalah novel antropologi yang bercerita tentang perjalanan Suminah dan anaknya, Yanti dari Negeri Kapal Phinisi, Sulawesi Selatan hingga ke Bumi Cenderawasih, Papua. Sebenarnya kedua perempuan ini memulai perjalanannya di Yogyakarta, lalu ke Kalimantan, hingga Ke Jayapura. Namun yang diceritakan dalam novel ini hanyalah penggalan kisah perjalanan mereka ketika berada di tiga kota, yaitu Kota Makassar, Denpasar, dan Jayapura. Suminah dan Yanti melakukan perjalanan panjangnya (dari Jawa sampai ke Papua) untuk satu tujuan, yaitu mencari keberadaan lelaki yang bernama Utomo. Utomo adalah suami Suminah yang juga adalah ayah Yanti. Utomo meninggalkan mereka berdua dengan alasan ingin mencari kehidupan yang layak untuk anak istrinya. Setelah pergi berbulan-bulan, Utomo tidak kembali dan tidak jua memberi kabar. Sehingga Suminah memutuskan untuk mencari keberadaan suaminya itu. Dengan membawa serta anaknya, Yanti, ia pun memulai perjalanan panjangnya. Selama berjalan dalam mencari Utomo itulah, mereka banyak berhadapan dengan masalah dan konflik kehidupan. Sebagai orang asing di dua kota itu, tentunya mereka melalui proses adaptasi dan bersosialisasi dengan masyarakat setempat. Menariknya, pada akhirnya Suminah dan Yanti tanpa sadar dapat melewati proses akulturasi dengan mereka. Dengan settingan tiga tempat yang berbeda, Makassar, Denpasar, dan Jayapura penulis menawarkan paket wisata budaya dalam novel ini. Lalu berhasilkah Suminah mencapai tujuannya? Apa mereka akan menemukan keberadaan Utomo?

Leutika Leutika