Irma Safni
E-Mail: irma.safni15[aT]gmail.com
Irma Safni, lahir di Bontang, 15 Mei 1990. Masa kecil banyak dihabiskan di Kota kelahirannya. Pendidikan SD ditempuh di Sekolah Negeri 001 Tanjung Laut Bontang. Sejak SMP dan SMA telah mendapat beasiswa pendidikan untuk bisa bersekolah di salah satu sekolah terbaik di Kota Bontang bernama Vidatra. Berhasil melanjutkan pendidikan S1 di Perguruan Tinggi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta juga melalui jalur beasiswa dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pupuk Kaltim (PKT). Pada Mei 2012 berhasil diwisuda dengan gelar Sarjana Ilmu Politik dan memperoleh predikat sebagai lulusan tercepat dan cumlaude dari Kampusnya. Tahun 2012 sempat memperoleh pengalaman kerja di Kejaksaan Negeri Kota Bontang. Selang beberapa bulan kemudian, September tahun 2012 mulai masuk bekerja di PKT dan sampai sekarang ditempatkan di Departemen CSR yang sebelumnya bernama Departemen Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Terlibat dalam komunitas Club Buku-33 bersama karyawan PKT lainnya, serta menjadi pengurus Korps Karyawan Pupuk Kaltim (KKPKT) sejak tahun 2014 hingga sekarang membidangi bagian Media. Memiliki hobi travelling, membuat penulis suka melakukan catatan kecil di setiap perjalanannya melalui media blog pribadinya. Selama di Bontang, juga pernah aktif terlibat dalam kegiatan pers atau jurnalis. Forum Lingkar Pena (FLP) Kota Bontang (2006-2007), Presenter LNG TV Bontang (2006-2008), Tim Karya Ilmiah Remaja Kota Bontang (2007-2008), Pengurus Korps Mahasiswa Pemerintahan (KOMAP) UGM Yogyakarta bidang Kajian Ilmiah/Riset mahasiswa (2009-2010). Selain itu, penulis juga memiliki kecintaan dalam dunia sastra, seni teater dan musik. Tahun 2005-2008 aktif mengikuti lomba dan menyabet juara dalam lomba cipta dan baca puisi, serta penulisan essay. Tahun 2006-2007 bersama tim Teater Vi SMA Vidatra, pernah mengikuti festival teater di Bontang dan Samarinda dengan judul naskah Abu dan penulis berhasil meraih predikat sebagai Sutradara terbaik. Tahun 2007 memperoleh penghargaan pula sebagai Sutradara terbaik dalam Festival Film di SMA. Tahun 2011 pernah pula mementaskan teater bersama mahasiswa UGM di Taman Budaya Yogyakarta dengan judul naskah Ouroboros. Tahun 2012-2014 membentuk grub nasyid religi bernama Zahra Voice. Beberapa tulisan dalam bentuk artikel, berita, puisi, karya ilmiah, jurnal ilmiah nasional pernah dimuat dalam media massa seperti Koran Bontang Post, media online, media internal Pupuk Kaltim, media penerbitan Jurusan Politik dan Pemerintahan UGM Yogyakarta, dan media penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda. Judul tulisan yang pernah dibukukan antara lain : - Strategi Perusahaan Dalam Corporate Social Responsibility (CSR) : Studi tentang Strategi PT Pupuk Kaltim dalam melaksanakan CSR dengan Model Pemberdayaan Masyarakat di Kota Bontang . Jurnal Volume 2 No. 2 September 2014 No. ISSN : 0216-7743. - Konsep Penguatan Peran Stewardship (Analisis Peran Pendampingan dalam Memberdayakan Masyarakat di Kelurahan Guntung melalui Program CSR PT Pupuk Kaltim. Jurnal Volume 2 No. 2 November 2015 No. ISSN : 1907-3011. - Bunga Rampai Metode Penelitian Kualitatif Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik dan Pemerintahan UGM Yogyakarta tahun 2010. - Banjir Menjadi Tidak sia-sia Kumpulan tulisan pemenang Indonesia Green Awards tahun 2017. - Pesona Pemberdayaan Budidaya Rumput Laut di Kampung Terapung Malahing tahun 2018 No.ISBN ISBN : 978-602-50217-4-9 - Sampah Plastik Menjadi Tak Sia-Sia tahun 2019Daftar Buku
Jumlah buku:11. Catatan Cinta untuk Tanah Borneo
Saat merasa jatuh cinta, saya yakin banyak ragam cara yang telah dilakukan seseorang untuk menunjukkan kecintaannya terhadap sesuatu. Orang yang jatuh cinta terhadap lawan jenisnya, pasti akan melakukan berbagai cara agar dapat menarik perhatian. Orang yang cinta club bola, otomatis akan mengoleksi segala sesuatu yang terkait dengan club andalannya. Dan, berbagai wujud kecintaan lainnya. Demikian halnya dengan saya, kecintaan terhadap tanah Borneo telah memunculkan hasrat tersendiri untuk menulis tentangnya. Borneo begitu namanya, adalah sebutan lain dari Pulau Kalimantan yang berada di bawah administrasi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bontang adalah salah satu kota di tanah Borneo, tepatnya berada di provinsi Kalimantan Timur disinilah saya dilahirkan. Saya sangat mencintai tanah kelahiran, karena sesungguhnya mencintai tanah kelahiran merupakan salah satu syarat untuk hidup bahagia. Bagi saya mencintai tanah kelahiran adalah hal yang sangat penting. Dari sana berkembang pemikiran dan kesadaran kita pada lingkungan hidup, bagaimana melestarikan kebudayaan, dan kecintaan pada masa depan. Di tanah kelahiran pula kita belajar mulai menanamkan cinta pada hidup, kegemaran bekerja, dan tekad mewujudkan cita-cita. Karena itu, tulisan ini adalah wujud ungkapan dari hati sebagai bukti kecintaan saya terhadap tanah Borneo, tempat dimana saya dilahirkan. Didalamnya berisi ungkapan mulai perjalanan sejarah terbentuknya tanah kelahiran, infrastruktur pembangunan, keindahan alam, sumber daya manusianya, bagaimana perjalanan romantisme cinta penulis dan persahabatan yang terjalin, ragam budaya yang melekat, dan berbagai aktivitas yang terjadi disana. Semua ungkapan dalam catatan ini, dikemas dalam setiap babak episode. Semoga tulisan sederhana ini mampu memberikan inspirasi bagi para pecinta tanah kelahiran lainnya dimanapun berada. Sebab, masyarakat yang kuat adalah mereka yang mampu berterimakasih dan mencintai buminya, serta sanggup memandang kedepan segala yang ada dihadapannya demi menyongsong masa depan yang lebih baik.
Saat merasa jatuh cinta, saya yakin banyak ragam cara yang telah dilakukan seseorang untuk menunjukkan kecintaannya terhadap sesuatu. Orang yang jatuh cinta terhadap lawan jenisnya, pasti akan melakukan berbagai cara agar dapat menarik perhatian. Orang yang cinta club bola, otomatis akan mengoleksi segala sesuatu yang terkait dengan club andalannya. Dan, berbagai wujud kecintaan lainnya. Demikian halnya dengan saya, kecintaan terhadap tanah Borneo telah memunculkan hasrat tersendiri untuk menulis tentangnya. Borneo begitu namanya, adalah sebutan lain dari Pulau Kalimantan yang berada di bawah administrasi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bontang adalah salah satu kota di tanah Borneo, tepatnya berada di provinsi Kalimantan Timur disinilah saya dilahirkan. Saya sangat mencintai tanah kelahiran, karena sesungguhnya mencintai tanah kelahiran merupakan salah satu syarat untuk hidup bahagia. Bagi saya mencintai tanah kelahiran adalah hal yang sangat penting. Dari sana berkembang pemikiran dan kesadaran kita pada lingkungan hidup, bagaimana melestarikan kebudayaan, dan kecintaan pada masa depan. Di tanah kelahiran pula kita belajar mulai menanamkan cinta pada hidup, kegemaran bekerja, dan tekad mewujudkan cita-cita. Karena itu, tulisan ini adalah wujud ungkapan dari hati sebagai bukti kecintaan saya terhadap tanah Borneo, tempat dimana saya dilahirkan. Didalamnya berisi ungkapan mulai perjalanan sejarah terbentuknya tanah kelahiran, infrastruktur pembangunan, keindahan alam, sumber daya manusianya, bagaimana perjalanan romantisme cinta penulis dan persahabatan yang terjalin, ragam budaya yang melekat, dan berbagai aktivitas yang terjadi disana. Semua ungkapan dalam catatan ini, dikemas dalam setiap babak episode. Semoga tulisan sederhana ini mampu memberikan inspirasi bagi para pecinta tanah kelahiran lainnya dimanapun berada. Sebab, masyarakat yang kuat adalah mereka yang mampu berterimakasih dan mencintai buminya, serta sanggup memandang kedepan segala yang ada dihadapannya demi menyongsong masa depan yang lebih baik.