Buku memoar ini dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca yang mempunyai kesamaan pengalaman hidup maupun lintas pengalaman. Saya yakin bahwa setiap manusia pasti mempunyai banyak pengalaman yang dapat ditularkan kepada manusia lainnya, termasuk juga dalam pengembaraan saya di dunia fana ini. Memoar ini saya kemas dengan menarik, mengingat memoar ini saya tulis secara runtut semenjak perjalanan saya sebagai seorang anak nelayan di pinggiran Pantai Utara (Pantura) Jawa yang biasanya tidak mengenyam pendidikan tinggi, tetapi berbekal doa dan kepercayaan dari orang tua yang rela menjual kapal untuk menangkap ikan demi pendidikan anak-anaknya. 

 

Ganasnya ombak serta stigma cepat bekerja dan mencari uang yang membuat kebanyakan anak-anak yang seharusnya sekolah harus rela melepas kesempatan bersekolah dan bersenda gurau dengan anak-anak seusia menjadi berkurang dan bahkan hilang. Sebagai anak nelayan yang pertama kali mengenyam pendidikan tinggi membuat saya tidak banyak mengetahui seluk-beluk kampus sehingga membuat saya kebingungan harus memilih jurusan apa dalam kuliah, dan pilihan-pilihan jurusan itu saya tuliskan secara runtut yang awalnya memang tidak begitu tahu dan tidak suka akan jurusan di kampus yang saya pilih, namun semangat kuliahlah yang mengalahkan semua ketidaktahuan dan ketidaksukaan saya akan jurusan tersebut. Memoar ini semakin menarik karena saya juga menuliskan dinamika perjalanan saya menjadi seorang guru di pelosok Kalimantan Timur, sebuah sekolah milik perusahaan tambang batu bara, serta lika-liku saya dalam dunia tulis-menulis.