Mau belajar gratis? Tuhan sudah menyediakannya. Dari kampus ini saya belajar.

Belajar bahwa lingkungan dapat memengaruhi pribadi saya, tapi saya harus bertanggung jawab untuk apa yang telah saya lakukan. Belajar bahwa semua manusia dapat melihat sebuah benda, tapi kadang dari sudut pandang yang berbeda. Belajar bahwa tidaklah penting apa yang saya miliki, tapi yang terpenting adalah siapa saya ini sebenarnya.

Belajar bahwa tidak ada yang instan di dunia ini, tapi semua butuh proses dan pertumbuhan, kecuali saya ingin sakit hati. Belajar bahwa saya harus memilih apakah menguasai sikap dan emosi, atau sikap dan emosi itu yang menguasai diri. Belajar bahwa disekitar banyak orang-orang yang menyayangiku. Maka, saya pun harus menyayangi mereka. Belajar bahwa orang tua ingin menangis, tapi menangis bangga atas prestasiku.

Semoga saya lulus dengan cumlaude dari kampus Tuhan, Kampus Kehidupan. Setelah membaca kisah dalam buku ini, saya yakin Anda juga bisa demikian.