Menengok Jendela Dunia berisi catatan perjalanan 13 karyawan Pupuk Kaltim yang telah bepergian ke lima benua. Tulisan-tulisan tersebut mewakili perjalanan dinas, tugas belajar, rekreasi di sela dinas para karyawan, mereka masih sempat menengok dan menikmati indahnya dunia di sekitar penugasannya. Sebagian menggambarkan bagaimana perasaan seorang karyawan yang melihat dunia lain dan dapat menjejakkan kaki ke tanah kehidupan bangsa lain. Ada yang begitu detail menggambarkan suasana. Ada satu dua referensi yang dikutip. Juga obrolan sepintas dengan masyarakat lokal. Semua bisa memperkaya bahan cerita. 

Para penulis dari berbagai generasi mengurai dan bercerita tentang pengalaman mereka dalam buku ini. Peristiwanya juga berbeda waktunya. Tentunya juga berbeda sudut pandangnya. Para penulis tersebut adalah Prabowo, Mudjib Utomo, Wagiyo, Praharso, Wien Hartono, Ezrinal Azis, Supriyoto, Manik Priandani, Hanggara Patrianta, Sunaryo Broto, Muhammad Burmansyah, Mustanginah, dan Awaliyah Noor Baroroh. Gaya penulisan bebas, sesuai gaya dan kebiasaan masing-masing makanya terkesan tulisan ini seperti gado-gado. Tak apa. Gado-gado kan enak juga.

Tulisan berawal dari tempat terdekat yaitu Malaysia dan Singapura. Lalu merembet ke Laos, Vietnam, dan Kamboja. Menyeberang ke Nepal dan Thailand. Lalu ke negeri ras kuning, Jepang, Korea Selatan, Taipeh, dan Cina. Menyeberang ke Negeri Saudi Arabia, Bahrain, dan Yordania. Benua terdekat Australia, terutama Sydney dan Perth. Menikmati negeri-negeri beriklim dingin Eropa di beberapa negara, seperti Paris, Itali, Skandinavia sampai negeri dewa-dewi, Yunani.  Perjalanan juga menembus Amerika dari Pantai Barat sampai Timur, Hawai dan beberapa negara bagian sampai Kanada. Di Afrika, hanya sempat menikmati Alexandria dan Kairo di Mesir. Tentunya menikmati piramida dan mumi Fir’aun.