slogan leutika prio

drg. Tantry Maulina, M.Kes, Ph.D.

drg. Tantry Maulina, M.Kes, Ph.D.E-Mail: tantry.maulina[aT]fkg.unpad.ac.id

Penulis menyelesaikan pendidikan Dokter Gigi pada tahun 2003, program Magister di Unpad tahun 2010, dan Program Doktor di University of Sydney, Australia tahun 2014. Sejak tahun 2005- sekarang penulis mengajar di FKG Unpad




Daftar Buku

Jumlah buku:10

1. Neurofisiologi Nyeri Orofasial
Neurofisiologi Nyeri OrofasialNyeri orofasial yang didefinisikan sebagai nyeri yang bermanifestasi di area wajah, rahang, dan rongga mulut merupakan jenis keluhan di bidang kedokteran gigi yang tinggi prevalensinya di Indonesia. Sebuah survei epidemiologis yang dilakukan di Indonesia pada 700 orang partisipan mengenai nyeri orofasial memperlihatkan bahwa sekitar 55,9% dari keseluruhan jumlah partisipan pernah atau sedang mengalami nyeri orofasial dalam enam bulan terakhir. Sebuah penelitian mengenai kualitas hidup penderita

2. Efektivitas Kurkumin dalam Mengatasi Nyeri Orofasial
Efektivitas Kurkumin dalam Mengatasi Nyeri OrofasialKurkumin merupakan salah satu bahan alam yang telah lazim penggunaannya di dalam kehidupan sehari-hari. Ekstrak kurkumin terkandung di dalam beberapa bahan alam yang lazim kita gunakan seperti kunyit dan jahe. Di dalam dunia kesehatan, penggunaan kurkumin dengan berbagai potensi medis telah cukup lama dievaluasi. Sebagai bahan alam, kurkumin diketahui memiliki potensi medis sebagai antioksidan, antikanker, antinosiseptif, serta anti-inflamasi. Potensi anti-inflamasi kurkumin ini yang pada akhirn

3. Dampak Nyeri Orofasial Terhadap Kualitas Hidup Penderita (Sebuah Studi di Provinsi Jawa Barat)
Dampak Nyeri Orofasial Terhadap Kualitas Hidup Penderita (Sebuah Studi di Provinsi Jawa Barat)Penelitian mengenai prevalensi nyeri orofasial di Jawa Barat yang dilakukan pada tahun pertama penelitian memperlihatkan bahwa nyeri orofasial memiliki prevalensi yang cukup tinggi. Dari 1.551 partisipan yang menjadi subjek penelitian pada tahun pertama, 775 responden (49.97%) melaporkan bahwa mereka pernah atau masih mengalami nyeri orofasial selama enam bulan terakhir. Tingginya angka tersebut mengindikasikan kebutuhan penatalaksanaan nyeri orofasial yang efektif serta tepat sasaran. Sehubunga

4. Nyeri Odontogenik
Nyeri OdontogenikHingga saat ini, di Indonesia, penyebab nyeri dari pasien yang datang kepada dokter gigi adalah nyeri orofasial odontogenik. Nyeri orofasial odontogenik dapat diartikan sebagai nyeri orofasial yang berasal dari gigi atau struktur lain yang berhubungan dengan gigi. Nyeri odontogenik pada umumnya berasal dari dua struktur yang terkait dengan gigi, yaitu pulpa gigi atau jaringan periodontal. Meskipun mekanisme nyeri yang berasal dari kedua struktur tersebut bersifat inflamatif, perbedaan asal secar

5. Sindroma Nyeri Miofasial pada Otot Mastikasi
Sindroma Nyeri Miofasial pada Otot MastikasiSindroma nyeri miofasial pada otot mastikasi merupakan kelainan di mana penderita merasakan nyeri pada otot-otot mastikasi sehingga menimbulkan keluhan lain yang memengaruhi aktivitas rahang, seperti terbatasnya kemampuan untuk membuka rahang, nyeri sendi, hingga adanya bunyi sendi. Terdapat beberapa faktor yang diketahui berpotensi untuk menimbulkan sindroma nyeri miofasial, di antaranya adalah berlebihnya beban pada otot mastikasi yang berlangsung secara kontinu dalam jangka waktu panjang, str


Sebelumnya [1] [2] Selanjutnya
Leutika Leutika