Aku mencintainya tanpa syarat. Bahkan ketika badai kutuai meski kasih yang kutanam untuknya. Perih kutoreh meski cinta kuberikan untuknya. Hanya untuknya. Karena aku yakin…. Aku ingin memandang senyum terbit di wajahnya, meski harus kupalingkan wajahku untuk sembunyikan kesakitanku darinya. Kuingin membingkiskan matahari untuknya, walau aku terbakar karenanya. Untuk laki-laki ini, Elang Bagas Sukmana.

    Entah apa yang lebih menguasai aku, kecintaanku pada Rabb-ku atau ketinggian kagumku kepada pria ini? Salahkah aku menundukkan hatiku padanya? Makhluk paling indah di mataku, yang kuyakin diciptakan-Nya untukku? Meski sering aku menumpahkan air mata atas irisan luka darinya. Meski kerap gemuruh menombak dadaku. Aku tak peduli. Aku acuhkan perkataan mereka, aku bergeming ketika iman datang menegurku. Bagiku, membahagiakannya adalah pintu surga untukku.

Kisah cinta berliku, penuh drama dan pengorbanan. Elang, lelaki yang kehilangan arah hidup di tengah kemelut keluarga, terjebak dalam dua cinta wanita. Pritha, gadis cantik mempesona, yang mampu membuat Elang melupakan panasnya padang gersang kehidupannya, menguak sisi lain dari dirinya. Utari, seorang gadis yang dengan segenap ketulusan mencintai Elang, rela melakukan apa saja agar bisa memanggilnya, kekasih… Dan salah seorang di antara mereka adalah hidayah yang sesungguhnya….