Memang tidak gampang untuk membuat diri kita yang sedang terpuruk, untuk melaju dalam pemulihan. Minimal kita membutuhkan motivasi diri, selain dukungan penuh dari keluarga dan lingkungan kita. Bahwa untuk bisa bangkit lagi, yang berperan penuh tidak lain adalah diri sendiri karena jika orang lain membantu tetapi diri sendiri tetap bergeming, hasilnya akan sama saja.

 

Sebagai insan pasca stroke selama sekitar 6,5 tahun ini, aku berjuang untuk tetap hidup dan berkarya. Selain untuk memberikan yang terbaik sebagai orang tua tunggal untuk kedua anak-anakku, tetapi ternyata Tuhan memberikan “tugas” lain untukku.

 

Walau dalam keterbatasanku, “tugas” yang Tuhan rencanakan aku jalankan dengan senang hati. Lewat motivasi diri dengan kegiatan-kegiatanku pribadi, ternyata Tuhan membawaku untuk bersaksi lebih jauh lagi. Juga lewat banyak kesaksian, aku memotivasi diriku sendiri, bersamaan dengan memotivasi sesama. Banyak hal yang aku dapatkan dari motivasi diri. Selain aku semakin bersemangat dengan itu, ternyata teman-temanku yang mendengarkanku justru lebih termotivasi lagi.

 

Tidak tahu berkat apa yang Tuhan berikan padaku, tetapi yang jelas ketika kata-kata motivasi yang awalnya hanya untuk diri sendiri, justru lebih memberikan arti dan makna bagi banyak teman-temanku. Kesaksian ini kudapatkan dari mereka yang mengatakan langsing kepadaku, lewat beberapa kesempatan.

Tuhan memang luar biasa. Tidak putus-putusnya aku terbelalak, dengan kenyataan itu. Dan akhirnya, semakin kemari, keluarbiasaan Tuhan itu terus semakin nyata. Aku tidak tahu mengatakan bagaimana cara Tuhan berkarya atas hidupku, tetapi mukjizat Tuhan semakin nyata, dan tidak menunggu lama.

 

Buku ini aku dedikasikan untuk semua orang yang berbeban berat. Bahwa hidup ini memang tidak gampang. Tetapi dengan tetap bersandar pada Tuhan, DIA akan terus mendampingi kita lewat apa pun. Teruslah hati kita terbuka  untuk kasih-NYA, pekalah dengan apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita, dan pasti kita akan tahu, betapa Tuhan sangat menyayangi kita.