Sumpah Pocong Si Udin
Penulis: La Dawan Piazza, Kategori: Bacaan AnakZoom | ISBN: 978-602-225-615-1 Terbit: Februari 2013 Halaman : 167, BW : 167, Warna : 0 Harga: Rp. 53.000,00 Deskripsi:
Zaman sekarang, sebuah negeri antah berantah di pedalaman hutan amazon, Kolombia. Ada sebuah Kerajaan Luna Maya dari Suku Inica yang dipimpin oleh seorang raja yang arif dan bijaksana, bernama Radja Si Bayangkara. Radja ini memerintah dengan amat bijaksana dan pemurah, hingga membuat banyak rakyatnya antri untuk mendapatkan bahan makanan dan kayu bakar. Ini diakibatkan karena kemarau panjang yang melanda kerajaan dan menyebabkan musim paceklik, sehingga rakyatnya banyak yang mengalami gagal panen.
Rakyat berbondong-bondong antri mendapatkan beberapa biji buah-buahan dan bahan pangan lainnya. Hingga mereka tewas karena terinjak-injak, akibat panjangnya antrian warga yang butuh jatah BLT (Bantuan Langsung Tewas). Mengetahui ada rakyatnya yang tewas, karena antri pembagian makanan. Radja Si Bayangkara sangat murka dan mendesak para pengawal kerajaan untuk menghentikan pembagian makanan sampai situasi jadi tenang kembali. Konon kabarnya, Kerajaan Luna Maya itu, awalnya adalah sebuah kerajaan yang makmur dan subur dipenuhi dengan buah-buahan yang melimpah. Tapi karena dosa besar para pembesar kerajaan, akibat sering memungut upeti yang tinggi bagi rakyatnya dan melakukan korupsi terhadap upeti yang telah dikumpulkan. Membuat Maha Dewa 19 penguasa angin dan hujan menurunkan bencana berupa kekeringan panjang bagi Kerajaan Luna Maya. Sang Dewa 19 tidak menurunkan setetes air hujan pun di Kerajaan Luna Maya, karena mereka tidak mensyukuri sumber daya alam yang dimilikinya. Melambungnya harga kayu bakar akibat kemarau panjang yang melanda negeri itu dan penggundulan hutan oleh masyarakat setempat yang menebang pohon-pohon tersebut. Dan mengambil kayu-kayunya untuk dijual ke Kerajaan Malaya yang bertetangga dengan Kerajaan Luna Maya. Hal ini juga diperparah kondisinya oleh para pembesar kerajaan yang membabat habis pohon-pohon yang terdapat di hutan kerajaan. Hingga meninggalkan tanah kosong yang gersang dan menyebabkan munculnya kutukan Global Warming dari Maha Dewa 19. Download contoh buku: Download Dilihat: 5664 kali. |
Produk Sejenis
Review
Belum ada review