“Gadis bersenyum bisu...” katamu menagih kesabaranku. Lagi dan lagi. Diam-diam aku rindu ceritamu. Rindu sinar matamu yang begitu kejora setiap menatap gadis bersenyum bisu yang entah tak kutahu siapa ia sampai kini. Rindu lakumu yang begitu khusyu melamar mata gadis pujaan hatimu itu dari jauh. Aku rindu kau kembali lagi ke kelas ini. Mengirimiku SMS ala kita yang kau selipkan di sela-sela buku tulis Bahasa Prancis. Rindu juga pada caramu yang begitu khas membaca puisi tiap kali pelajaran Sastra Indonesia. Kapan kamu kembali, Ndra? Dan kau akan mengajakku lagi untuk diam-diam melamar mata gadis bersenyum bisu-mu itu dari jauh. Aku yakin kau pasti kembali segera. Karena aku tahu, harapmu pada gadis pujaanmu itu telah kau tanam dengan pupuk paling waktu.

♪♥♪♪♥♪♪♥♪♪♥♪

 

Bukan sekadar masalah hidup, keluh kesah, atau curhatan, atau cerita biasa yang tanpa makna. Inilah teknik-teknik khusus menjaring nilai-nilai positif dalam sisi hidup kita, semua yang ada dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dikemas sederhana sekaligus mengena di jiwa. Sehingga kita bisa merasakan keajaiban bahwa kebaikan dan rasa syukur adalah seperti sakelar listrik. Begitu kita tekan sekelarnya, lampu-lampu pun akan menyala. Kebahagiaan adalah ketika bisa menggoreskan antologi ”Skandal Cinta Kelas Bahasa” ini untuk Indonesia. Selamat membaca! Selamat merasakan keajaiban. Karena kitalah sesungguhnya bagian dari keajaiban-keajaiban itu.