slogan leutika prio

Kategori Kumpulan Cerpen

1. Ragam Cinta Bersama Zhira

Ragam Cinta Bersama ZhiraAdalah Mazhira, seorang bayi mungil nan lucu, yang lahir di hari Rabu, pada 17 Januari tahun 2018 yang lalu. Ya, hanya lima belas menit menjelang Adzan Isya, Alhamdulillah bayi itu beralih ke alam dunia, alam dimana kita semua sekarang berada. Aku melihat sendiri saat ditarik kepala dan tubuh kuyupnya, pun mendengar sendiri waktu dia melantunkan tangis pertama kalinya. Tentu saja, tangisnya bukanlah tangisan yang keras menggema, yang menggetarkan dinding dan jagat raya. Melainkan sebuah tangisan malu yang begitu syahdu, menenangkan hati hingga ke ulu, serona sepoi yang bertiup di hutan bambu. Buku ini berisi sekelumit keseharian bersama Zhira. Bisa membersamai perkembangannya, adalah anugerah teramat berharga dari Allah Sang Maha Kuasa.

2. Aku dan Gadget, Cerita dari Seberang

Aku dan Gadget, Cerita dari SeberangSiapa yang tidak kenal dengan pulau Sapudi? mereka yang pernah tahu seputar Sapudi akan mengira ini adalah pulau di tengah lautan harta karun di dalamnya. Tapi bagi mereka yang asing dengan kata Sapudi maka perkenalkan lah dari kami yang sedia mengisyaratkan kepada duni, memberi kabar akan pesona Sapudi yang memukai mata hati mereka. Satu kesaksian kami yang hidup di tengah-tengah masyarakat pulau Sapudi, merasa aman dan tenang mendengar simfoni pagi yang dititipkan pada angin-angin itu. Pulau Sapudi banyak ditinggalkan pemudanya merantau ke luar pulau Sapudi. Di sini rasanya sangat sepi tanpa hilir mudik para pemuda. Hanya satu tahun sekali rasanya pulau Sapudi akan ramai oleh pemuda, ketika menjelang hari raya idul fitri. Kala itu mungkin keharmonisan dan cinta akan hadir di tengah-tengah pulau ini. Tapi saat saat begini, pulau Sapudi rasanya sepi sekali. Lewat tulisan-tulisan ini, kami kirimkan kabar tentang pulau Sapudi bersama pelajar SMPN 1 Gayam. Di era sekarang mungkin kita bisa bertegur sapa dan mencari informasi dalam medai sosial. Tapi mari coba kita pahami keluh kesah mereka di dalam buku ini, tentang akses internet dan gawai yang menjadi teman sehari-hari. Mereka yang hidup di tengah-tengah pulau bisa bertahan dan menyesuaikan dengan keadaan di daratan bersama kemajuan teknologi yang berkembang semakin pesat. Tidak mudah mendapat akses internet di sini. Pada kisah ini, mereka akan mewartakan keadaan Sapudi di abad ke 21 ini. Masih sama atau ada yang berubah? Mari kita sama-sama temukan jawabannya dalam bait-bait hangat di dalamnya.

3. Tulisan Para Pemimpi

Tulisan Para PemimpiJogja indah, teramat indah, tapi bukan itu tujuan utamaku pindah ke kota ini. Otakku memutar kembali kenangan-kenangan lama. Ekspresiku berubah-ubah seiring dengan kenangan yang kembali berputar. Sesekali aku mengembangkan senyumku, teringat betapa menyenangkannya berkumpul bersama papa, mama, dan abang. Senyum dan peluk hangat papa tiap menyambutku di depan pintu rumah serta cium mama yang selalu meninggalkan bekas lipstick merah di pipi. Argh… aku rindu. Kalau abang… hampir tidak ada kenangan

4. ATM (AMBON-TERNATE-MOROTAI)

ATM (AMBON-TERNATE-MOROTAI)Di awal tahun 1976. Inilah awal Yati menginjakan kaki di Kota Ternate, Kota yang tidak pernah terbayang dibenaknya. Bukan Terpaksa tapi Yati memang harus berada di kota ini. Setelah kepergian Ibunya, Yati baru diajak oleh bapaknya untuk mengunjungi keluarga bapaknya. Ini pertama kali bapaknya mengenalkan mereka pada keluarga bapaknya. Bapaknya adalah seorang polisi, yang bertemu ibunya saat sekolah dan bertugas di Jawa. Sejak menikah Bapaknya tidak pernah kembali lagi ke kampung halaman. Selang beberapa waktu setelah kepergian Ibunya barulah Bapaknya memutuskan untuk kembali ke kampungnya di pulau yang nun jauh di ujung Timur Indonesia, yaitu pulau Morotai. Untuk mencapai ke pulau tersebut Yati dan saudara-saudaranya harus mendaratkan kakinya terlebih dahulu di Kota Ternate, Kota yang Terkenal dengan Gunung Gamala-nya serta Tanah Kesultanannya.

5. Ruang Rindu Seorang Skizofrenia

Ruang Rindu Seorang Skizofreniaada di naskah

6. Langit Biru

Langit BiruCerita tentang pertemuan pasti adalah sesuatu yang membahagiakan. Namun, di setiap pertemuan pun akan ada perpisahan. Kenangan akan pertemuan akan menjadi kenangan membahagiakan di kala perpisahan melanda. Jadi, simpan kenangan-kenangan pertemuanmu dengan bahagia. Entah itu berujung bahagia atau menyedihkan. Karena kenangan itu lah yang akan membuatmu terus berjalan maju.

7. Deklarasi Mimpi

Deklarasi Mimpi“Jika tak sanggup, pulanglah nak. Kau masih bisa makan di desa ini tanpa kuliah.” “Benar kata ibumu, kita sudah ditakdirkan menjadi orang desa. Tak ada gunanya memaksakan diri menjadi orang kota.” Pungkas ayah “Aku hanya ingin di doakan bu, yah. Tolong doakan yang baik-baik untukku. Aku pamit ya.” Menjadi anak desa dan memiliki mimpi besar di Kota sudah bukan hal yang tabu, hamper seluruh dari kami yang notabennya anak desa memilih merantau. Ada yang benar-benar ingin menggapai mimpi, ada yang hanya untuk pembuktian diri bahkan adapula yang hanya gaya-gayaan. Kisah anak desa yang mendapatkan beasiswa pun tak sedikit, sayangnya tak sedikit pula yang mempergunakan uangnya diajalan yang salah bahkan berakhir putus kuliah. Aku tak berniat mendaftar beasiswa, karena ku tahu jumlah saingan yang tidak sedikit. Walau sudah tentu aku ikut memasukkan berkas pendaftaran. Saat keluar meninggalkan desa, aku ditampung oleh seorang polisi dengan catatan aku bertugas mengurusi rumah dan merawat anak-anaknya yang masih kecil. Karena sudah menyukai dunia pertanian, aku mencoba menanam sendiri berbagai macam bunga hias untuk ku jual. Saat itu belum ramai orang yang memajang bunga-bunga hias di teras dan halaman rumah mereka, hal tersebut menjadi nilai tambah untukku karena bunga yang ku jual cukup laris diburu. Awalnya hanya sekitar rumah yang ku tawarkan, lalu lama-kelamaan mulai tersebar karena sering dibicarakan ibu-ibu rumah tangga yang sering membeli bungaku.

8. Nun di Suatu Hari

Nun di Suatu Hari… Suatu hari, di bulan yang paling tabah dengan hujan, kau mendatangiku melewati beberapa pembatas yang sengaja aku ciptakan. Katamu, percuma, sebab kau tahu aku juga memiliki rasa yang sama. Entahlah, kurasa semuanya akan sia-sia. Berlangsung tak begitu lama dan menemui sakit ketika benar-benar harus berpisah. Namun, kau selalu meyakinkan aku untuk mencoba. Barangkali, kita harusnya memberi kesempatan pada hati, bahwa kita pernah saling memiliki. … Hujan Tanpa Pelangi Nun di Suatu Hari, Poligami Fiksi; Empat Perempuan Satu Laki-Laki adalah kumpulan cerpen tentang pieces of a life story. Tentang bagaimana menjaga cinta, mengikhlaskan kehilangan, merawat kenangan dan bahagia bersama orang-orang yang masih ada di sebelah kita. Kumpulan cerpen ini ditulis oleh lima orang sahabat yang bertemu online dalam sebuah grup menulis. Empat perempuan satu laki-laki. Antie, Deasy Rafianty, Ayu Perwita Puspa Sari, Titu Eka Parlina, Irfan Setiawan. Kecintaan akan diksi dan cerita membuat kami sepakat menulis buku kolaborasi pertama ini.

9. Suara Dari Papua

Suara Dari PapuaSuara Dari Papua merupakan ungkapan hati dari setiap insan asli Papua sebagai penulisnya. Bagaimanakah keadaan Papua dalam era globalisasi ini? Apakah pendidikan dan indeks kebahagiaan telah tercapai? Kehidupan percintaan insan muda begitu kompleks, indah dan juga memilukan. Papua juga menyimpan banyak sekali keindahan dan kekayaan alam yang tidak pernah habis. Namun, Papua masih membutuhkan banyak bimbingan agar dapat terus berkembang dengan lebih baik kedepan. Daerah pegunungan, maupun daerah

10. Ragam Ceria Bersama Zahdan

Ragam Ceria Bersama Zahdan“Hmm… jika kau malas salat, cosmomu akan padam, Zahdan! Hatimu akan dikuasai kegelapan!!" tegasku, dengan suara dibuat berat, seolah menjadi musuh yang jahat. Dan… berhasil! Zahdan langsung tergopoh-gopoh menggelar sajadah. Ia mengikuti salat di sampingku dengan gerakan khas anak kecil. Kepalanya menoleh ke sana kemari, mulutnya komat-kamit tanpa henti, melirik ke arahku berulang kali. Tak sabar ingin selesai cepat-cepat, merasa kekuatan cosmonya telah menyala kuat. Tak lama… hanya sesaat setela

11. Fatamorgana

FatamorganaSebuah cerpen yang baik bukan hanya menceritakan kisah anak manusia dengan segala problemanya. Imajinasi tentang tokoh, konflik, dan solusi selayaknya dibarengi pesan moral, tersurat maupun tersirat. Dengan demikian akan ada hikmah atau pelajaran yang dapat dipetik oleh pembacanya. Mbak Yati telah melakukannya dengan baik. [Abdul Cholik, blogger, penulis buku Dahsyatnya Ibadah Haji] Saya kagum pada penulis. Di usianya yang telah di atas 70 tahun masih tetap mau belajar dan terus berkarya. Penul

12. Hilya dan Perempuan-Perempuan yang Menjaga Marwahnya

Hilya dan Perempuan-Perempuan yang Menjaga Marwahnya“ Kamu serius Yus,? “ “ Iya aku serius Nal, maaf jika kau tak berkenan, tak mengapa, jangan khawatir aku tetap menganggapmu sebagai sahabat” “ Bukan begitu Yus, tapi usia kalian terpaut jauh loh, hampir sepuluh tahun malah, kamu siap menghadapi karakter Hilya yang manja misalnya ? “ “ Sifat manja perempuan adalah bentukan nature, ia pasti ada pada setiap perempuan, nurturenya lah yang membedakan kadar manja itu dan Hilya berada di lingkungan yang secara nurture berhasil membentuk kadar manjan

13. Remember Seattle

Remember SeattleRemember Seattle adalah kumpulan flash fiction yang ditulis selama penulis menetap di Washington State, Amerika Serikat. Tidak heran kalau kemudian cerita-cerita yang terdapat dalam buku ini banyak dipengaruhi oleh budaya, bahasa, mood dan juga setting tempat di mana penulis berada saat itu. Dalam hal ini Seattle dan sebuah kota kecil bernama Everett. Tema dalam buku ini juga bervariasi dan tidak melulu soal cinta. Hal itu dipengaruhi oleh ide dan situasi yang terjadi saat penulis menuliskan ce

14. Narasi Ladang Sawit

Narasi Ladang SawitGuru adalah guru. Ia merupakan sebuah rangkaian kata pengabdian dan panggilan jiwa. Ketika seorang guru dipanggil oleh sang Ibu Pertiwi untuk menemui anak-anak negeri, sekalipun itu di luar negeri, dengan jiwa yang mantap sang guru akan selalu siap. Panggilan itulah yang akhirnya mempertemukan kami di Distrik Sandakan, wilayah bagian Sabah, Malaysia. Wilayah ini menerima pengabdian guru-guru dari seluruh pelosok wilayah Indonesia. Kami dipersatukan dalam perantauan. Menanam memori, menggali makn

15. Warita Kelam di Akhir Malam

Warita Kelam di Akhir MalamDesiran lembut angin sore dan hangatnya sinar matahari keemasan menyapa para siswa dan siswi yang berada di sekolah. Satu per satu sisawa dan siswi mulai pulang ke rumahnya dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk besok. Kelompok perjusamiku telah selesai dengan urusan kerangka tenda. Masing-masing dari kami pun berpamitan pulang. Aku dan Wahyu memutuskan untuk pulang ke rumah kami masing-masing setelah tidak ada lagi yang berada di sekolah. Yah, setidaknya itulah yang kami tahu dan kami lihat.

16. Selimut Doa

Selimut DoaDunia adalah penjara bagi orang muslim dan surga bagi orang kafir. Kehidupan di dunia tidak lepas dengan ujian. Susah senang, kaya miskin adalah ujian hidup yang mau tidak mau harus dihadapi. Ujian hidup pada dasarnya bertujuan untuk menjadikan manusia menjadi lebih baik dan kembali ke jalan-Nya. Ujian hidup hanya bisa di atasi dengan doa dan ikhtiar. Jika manusia mau berdoa, mengadukan semua permasalahn hidupnya kepada sang pemilik kehidupan pastilah tidak akan ada kata putus asa dalam mengarungi hidup. Ada banyak konflik yang terjadi disekitar kita, mampukah kita mengatasinya atau justeru kita terpaku pada konflik tersebut tanpa bisa berbuat apapun. Buku ini memberikan nasehat dan juga realita yang ada dalam kehidupan kita baik masalah remaja atau pun orang tua dalam mengarungi ujian hidup. Dengan membaca buku ini, diharapkan pembaca bisa mengambil pelajaran, bahwasannya, kehidupan ini begitu komplek dengan masalah, dan setiap masalah tentu akan ada jalan keluarnya, yaitu dengan kembali mendekat kepada-Nya. Mau tahu bagaimana konflik, masalah yang terjadi dalam cerpen ini ? Yuk kita baca dan simak dengan seksama.

17. Dunia Tanpa Kenapa

Dunia Tanpa KenapaAda mereka yang memilih cahaya, bergumul dalam terang dan hangat, ceria dan tawa berderai di tengah ramainya dunia. Namun, tak semua. Ada juga mereka yang merangkul indahnya kesunyian dalam secangkir kopi, berjam-jam hanya duduk sendiri. Bagi mereka abu-abu pun punya keindahannya sendiri. Gelapnya malam adalah panggung yang tepat bagi kumpulan rindu diam-diam. Hujan lebat dan kenangan yang berkelebat di matamu, bersahabat karib. Marah adalah tanda bahwa kau masih belum menyerah. Kompilasi tulisa

18. Senyum di Gerbang Sekolah

Senyum di Gerbang SekolahBontang, Kalimantan Timur. Tak banyak yang tahu kota ini. Kota kecil di Kalimantan Timur yang sarat cerita dan nilai. Cerita tentang budaya sebagai sebuah kearifan lokal yang patut dijaga. Nilai moral, budaya, sosial, dan pendidikan. Cerita dan nilai tersebut dikemas dalam rangkaian kisah yang terinspirasi dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Latar sekolah sengaja dipilih penulis untuk mendominasi cerita karena sesuai dengan latar belakang penulis sebagai guru. Karena itulah, buku kumpulan cerita ini sesuai untuk dibaca para guru dan siswa. Dunia pendidikan menjadi setting yang selalu menawan bagi penulis karena di dunia inilah warna cerita anak negeri selalu beragam. Tak ada ambisi apapun yang penulis inginkan dari buku ini. Seluruh cerita dikemas dari ketulusan yang semoga mampu menginspirasi pembaca. Tak ada yang lebih menyenangkan selain selalu membuat orang lain bahagia. Dan, semoga yang membaca buku cerita ini akan selalu berbahagia.

19. My Story 2

My Story 2Bela-belain isi pulsa demi ngubek2 karyamu di fb..hehee.. #kedip2 ke KyuMin -Ria 'iyya' Febriana (Banjarbaru, Kalimantan Selatan) • Misteri Puri Tua Amazing... aq jd inget serial Fearstreet... dulu waktu SMP aq hobi baca novel2 pop dan serial misteri terjemahan. Settingnya luar negeri bgt... like it -Amalia Arifiani (Purwosari, Jawa Timur) • My First Love Ahhh ini ceritanya manis . . Baru awaL.a aj ud manis XD tu temen kakak, aq bayanginnya Kyu yg Lg main PS ,uwaaaaa #ditimpuk Gamsa Hamnida

20. Hajime

HajimeKatanya, perempuan itu makhluk paling misterius yang pernah diciptakan Tuhan. Buku ini menceritakan salah satu sisi misterius dari seorang perempuan: kekuatan untuk bertahan dalam kondisi apa pun dan kekuatan untuk memberikan perubahan sekecil apa pun dengan kemampuannya yang maksimal. Kekuatan ‘bertahan’ diceritakan dalam cerpen “Rahayu & Kakak Ipar Sang Presiden” dan cerita “Cinta yang Berbeda”. Rahayu mencoba bertahan seorang diri bersama sepucuk surat dari Bu Menteri, dalam sebuah penjara


Leutika Leutika