Buku Berani Jadi Mahasiswa merupakan sebuah cerita pengalaman, sekaligus tips dan saran bagaimana mahasiswa mampu menghadapi dunia kampus yang penuh dengan dinamika. Mengupas tentang perjalanan awal masuk kuliah mulai dari memilih jurusan, menjadi mahasiswa baru di kampus, sampai menghadapi skripsi. Buku ini merupakan salah satu upaya untuk membuka mata calon mahasiswa, mahasiswa, dan alumni baru kampus untuk mampu melihat kampus dari semua perspektif mulai dari dinamika yang terjadi sampai cinta yang tidak bisa kita pisahkan dari cerita selama di kampus. 

 

Kampus merupakan sebuah kawah candradimuka dengan segala dinamika di dalamnya. Sebagai sebuah prototipe kehidupan yang sesungguhnya, kampus bisa menjadi tempat bagi mahasiswa untuk mengeluarkan berbagai karya. Selain itu kampus juga mampu membentuk karakter seseorang sesuai dengan profesinya masing-masing mulai dari politisi, atlet, bahkan ilmuan. Mahasiswa bebas memilih bebas menjalankan apa yang mereka mau lakukan. Kampus bukan sekolah yang selalu dipenuhi dengan aturan ketat. 

 

Masa transisi yang terjadi dari siswa menjadi mahasiswa menjadi salah satu bagian yang diangkat dalam buku ini. Bagaimana cara mengahadapi dunia kampus mulai dari berorganisasi sampai bagaimana mendapatkan penghasilan dari kampus. Tidak jarang mereka yang biasanya berhasil dalam melalui kehidupan kampus akan mampu menjadi modal yang sangat berharga bagi kehidupan setelah lulus. 

 

--- 

 

"Jika nanoteknologi mampu merekayasa material level atomik hingga mencapai kondisi terbaiknya, maka buku ini juga mampu menjadi katalisator tahapan reaksi perubahan mahasiswa hingga mencapai kondisi terbaiknya." (Suryandaru, S.T., M.T.—Founder dan CEO Nano Center Indonesia, Lulusan Termuda Penerima Alumni Award 50 Tahun Teknik Kimia Universitas Diponegoro)

 

"Buku bagus yang memberikan gambaran tentang kehidupan mahasiswa pada umumnya. Sangat cocok untuk adik-adik yang ingin melanjutkan studinya ke jenjang perkuliahan."(Yanuardi Rahmad Mohammad—Alumin ITB, S2 Subsea Engineer Aberdeen, UK)

 

“Pemuda yang diwakili mahasiswa menjadi ujung tombak kebangkitan Indonesia ke depan, layaknya kapal buku ini menjadi peta sekaligus kompas penunjuk alur pelayaran mahasiswa, untuk dapat memulai dan mengarungi samudera yang luas.” (Renaldi Bahri Tambunan—Skel Ketua APMI (Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia)