Dalam sebuah sabdanya, Nabi Muhammad saw. menyatakan, "Berapa banyak orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan apa pun dari puasanya, kecuali hanya lapar dan dahaga saja."

 

Sabda Rasulullah di atas menegaskan bahwa puasa tak sekadar menahan haus dan lapar. Lebih dari itu, puasa mencakup tiga aktivitas penting: perut, anggota badan (tubuh) dan qalbu. Untuk itu, Imam al-Ghazali (w. 505/1111 M) menegaskan bahwa: level (tingkatan) orang yang berpuasa itu ada tiga: puasa orang awam, puasa orang khusus, dan puasa orang khususil khusus. Pada level pertama, orang berpuasa hanya sebatas menahan haus dan dahaga saja. Tetapi, anggota badannya tidak puasa. Pada level kedua, tidak hanya perutnya yang puasa, melainkan juga anggota tubuhnya puasa. Dan yang paling tinggi adalah memuasakan qalbu (hati). Ini, kata beliau, kesempurnaan ibadah puasa. Seyogyanya, seorang Mukmin memiliki obsesi yang tinggi ketika beribadah, khususnya puasa. Agar puasanya tak hanya sebatas menahan lapar dan dahaga saja. Ia harus tidak rela dan tidak mau untuk sekadar puasa sebagai orang awam (biasa). Puasa yang biasa saja memang tidak akan menghasilkan apapun, kecuali prestasi yang biasa saja. Untuk itu, penting kiranya setiap orang yang berpuasa untuk memiliki persiapan lahir dan batin, agar puasanya menjadi lebih baik dan menuju kesempurnaan.

 

Buku sederhana ini merupakan ikhtiar sederhana ke arah sana. Di dalamnya diulas beberapa hal penting berkaitan tentang puasa: memenej niat, mempersiapkan diri dengan semangat amal-saleh, butir-butir takwa, butir-butir hikmah puasa. Salam, la'allakum tattaqun. (Q)