Kalimantan Tengah itu serupa sebuah taman bunga. Boleh jadi ada serumpun mawar yang mekar dan tak tersentuh karena dipagari oleh duri-duri. Ada pula melati yang menebar wangi sepanjang hari. Di bagian lain, diam-diam tumbuh sedap malam yang mekar di waktu yang tidak biasa. Di sudut yang berbeda mungkin ada rafflesia. Dan jangan lupakan semak belukar dan rumpun perdu yang tumbuh liar tanpa perawatan. Begitu juga dengan dunia penulisan sastra di Bumi Tambun Bungai ini. Di rimbun tamannya tumbuh cerpen-cerpen bernuansa lokal yang mengusung nilai dan adat-istiadat setempat sebagai sebuah sumber penceritaan. 

Kumpulan cerpen ini lahir dari semangat untuk ikut menyemarakkan kebun bunga sastra di Kalimantan Tengah. Di antaranya ada cerpen-cerpen dengan tema remaja, persoalan hijab, pergaulan lelaki-perempuan, KDRT, Palestina, dan lain-lain. Semua terangkum dalam 16 cerpen pilihan dengan corak dan gaya penulisan yang beragam.