Kategori Kumpulan Artikel
Berkarya tak perlu menunggu tua. Ketika jiwa masih muda pun, tak ada batasan mendera untuk takut membuat karya. Membuat catatan inspirasi tidak selalu harus berhenti di buku diary atau blog-blog usang yang jarang dikunjungi. Melalui metode wawancara, sebuah hobi sederhana pun bisa menjadi karya yang diharapkan bisa menginspirasi sesama.
Seperti kisah Nawa Rie Eda karya Ahmad Zaini Fachrizal. Sosok yang terlihat ‘biasa saja’ pun ternyata mampu mewujudkan karya anti mainstream yang membuat bangga. Jika selama ini anak muda lebih mengenal superhero impor, melalui karya Nawa Rie Eda, superhero lokal tak kalah tersohor. Semuanya berawal dari mimpi. Mimpi untuk membuat sebuah prasasti mungil pun mampu membuat hati anak muda tersentil, berani untuk bangun meraih mimpi walau kecil.
Mimpi pulalah yang mengilhami Lisza dan Heny mengembangkan bisnis di usia yang relatif belia. Melalui feature besutan Widira Rahmawati yang berjudul Hidupku Berawal dari Adonan Kue dan Botol Susu Murni, Widira berusaha mengugkapkan bagaimana sepak terjang Lisza dan Heny mengawal bisnis mereka. Omzet yang berhasil ditembus pun tak biasa saja, angka dua puluh juta tersedia di depan mata.
Tak ada yang mustahil jika hobi dan mimpi mampu berjalan beriringan menuju pencapaian asa. Pun seperti yang dilakukan oleh para penulis buku Hobiku Catatan Inspirasi ini. Meski masih semester dua namun semangat dan kerja keras mereka layak dipuji. Selamat membaca dan selamat berburu inspirasi.
Dilihat dari tujuannya, menurut hemat saya dalam dunia blogging itu terdapat dua jenis blogger. Pertama, blogger idealis yaitu blogger yang mempunyai tujuan hanya sekadar untuk menulis misalnya sebagai catatan harian (online diary) maupun hanya untuk latihan merangkai kata agar terbiasa menulis. Blogger ini tidak ada motif ekonomi alias tidak meletakkan iklan komersil di blognya. Kedua, blogger bisnis yaitu blogger yang menulis dengan tujuan untuk mencari penghasilan. Di Indonesia ada banyak sek
Belum pernah ada buku yang mengulas tentang bagian [NGGAK] asyiknya industri musik Indonesia. Rata-rata buku dan kontes menawarkan mimpi dan angan-angan besar buat jadi orang terkenal nomor 3 setelah Tuhan dan presiden. Buku ini menjadi sangat wajib dibaca buat mereka yang bermimpi menjadikan industri musik ini pelabuhan terakhir hidup mereka!
Buku ini berisi kumpulan tulisan selama 8 tahun, sejak 2007 hingga 2014. Terdiri dari 18 judul yang menjadi satu kesatuan. Berisi tentang kegelisahan, harapan dan apa yang dipikirkan oleh seorang Said Iqbal (Presiden FSPMI dan KSPI) untuk Indonesia yang lebih baik. Indonesia yang memberikan kesejahteraan bagi kaum buruh dan rakyatnya.
Ketika membaca kembali tulisannya pada tahun 2007, Anda akan memahami jika ternyata kondisinya tidak jauh berubah dengan saat ini. Perjuangan untuk upah layak, mis
Salam Pers Mahasiswa!
Pemuda adalah generasi penerus yang menjadi do'a serta harapan suatu Bangsa. Jika generasi yang akan datang baik, maka bisa dipastikan, bahwa suatu Negara menjadi lebih baik. Sehingga tidak berlebihan jika pemuda disebut sebagai Agent of Change, sebab peran pemuda sangat penting dalam sebuah pembangunan, dan perbaikan dalam segala lini. Hadirnya
Mulai detik ini, mari berjanji
Jangan lagi meremehkan kemampuan perempuan
Kaum hawa tercipta bukan sebagai makhluk kelas dua
Ia ada untuk melengkapi, bahkan menyempurnakan
Keberadaannya bukan untuk disisihkan
Apalagi diperlakukan penuh diskriminasi
Kelembutannya adalah kekuatannya
Diamnya adalah ketegasan sikapnya
Lihat jejak langkahnya
Yang berkonstribusi nyata untuk beradaban
Yang penuh kasih bagi kemanusiaan
Membaca buku ini seakan-akan mengajak pembaca untuk berwisata menelusuri berbagai diemensi ruang dan waktu dengan kompleksitas kehidupannya. Berisi kumpulan pandangan, kesan, dan refleksi penulis dalam memahami peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Lingkungan sekitar sebenarnya telah mengajarkan banyak hal kepada manusia. Bahwa setiap orang punya sikap tersendiri dalam memaknai peristiwa yang terjadi. Bisa jadi sebagian dari kita begitu mudah melewatkan peristiwa yang terjadi tanpa berusaha memaknai lebih mendalam. Namun ada juga sebagian orang yang sensitif melihat setiap peristiwa hingga mampu mengambil hikmah. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap orang memiliki proses yang berbeda-beda dalam memaknai setiap peristiwa yang menimpanya. Selain itu, nasehat-nasehat berharga kehidupan ternyata tidak melulu bergantung dari para penceramah atau motivator. Akan tetapi dengan bekal akal pikiran dan hati, seseorang pun bisa mengambil mutiara-mutiara kehidupan yang berserakan dimana saja. Dengan demikian buku ini mengajak pembaca agar merenung dan memperhatikan sejenak setiap peristiwa yang dialaminya. Terkadang rutinitas keseharian mennyita waktu-waktu berharga seseorang untuk memaknai kehidupannya sehingga detik demi detik dilewati tanpa arti.
Meski bukan bermaksud menulis buku sejarah, penulis memandang bahwa apa yang terjadi saat ini merupakan kelanjutan dari kehidupan masa lampau. Sehingga dalam beberapa catatannya, penulis berusaha melihat bahwa persoalan yang sedang terjadi begitu erat kaitannya dengan masa lampau.
Pendidikan tidak hanya diorientasikan pada tercetaknya generasi yang berpengetahuan (knowledge), tetapi juga anak bangsa yang berkarakter dan berperilaku baik, seperti jujur dan demokratis. Unsur pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), nilai (Value), perilaku (Attiude) akan mendorong terbentuknya kejujuran di setiap generasi bangsa. Kejujuran tidak hanya menjadi ajaran agama, tetapi juga telah terwariskan oleh pendahulu bangsa atau daerah yang menjadi kearifan lokal untuk diteladani. Namun sayang, kearifan-kearifan tersebut tidak diminati oleh generasi muda saat ini, karena telah dikalahkan oleh budaya asing yang begitu masif melancarkan serangannya lewat media massa.
Dalam konteks inilah pentingnya kampanye kearifan lokal kepada generasi muda agar terwariskan dan terinternalisasi dalam aktivitas keseharian mereka. Komunikasi yang baik lintas generasi harus dilakukan, baik secara langsung maupun tidak, lewat komunikasi verbal atau nonverbal. Namun akan menjadi persoalan bila generasi tua tidak menyukai kearifan lokal atau mempraktekan nilai modern yang bertentangan dengan kearifan lokal.
Itulah secuil pesoalan sekaligus tantangan dunia pendidikan dalam mencetak generasi bangsa yang berkualitas dan berkarakter. Persoalan dan dinamika yang lebih komplit seputar dunia pendidikan dan fenomena lokal, serta tawaran-tawaran solutif digambarkan secara baik oleh Mohamad Baihaqi Alkawy dalam buku ini. Oleh karena itu, cukup beralasan bila buku ini dijadikan sebagai bacaan yang menarik. Selamat membaca.
Hidup ini sederhana, jika tak melibat kemelekatan di dalamnya. Seperti kelahiran saat kita datang ke dunia, dan kepulangan nanti yang tak membawa apa-apa, dan menjadi bukan siapa-siapa. Namun, keinginan mengubah segalanya. Keinginanlah yang membuat hidup menjadi indah dan berwarna. Sayangnya, dalam keinginan ada penumpang lain di dalamnya yaitu ego.
Seandainya kita banyak menanggalkan ego, yang teringgal kelak adalah saling berendah-hati, meneguhkan dan memaklumi. Kita membiarkan orang lain menjadi dirinya sendiri. Kita tak akan lagi banyak berharap pada kebaikan dan perhatian orang, kecuali semangat menanam kebaikan, Berbalas atau pun tidak. Mengasihi, bukan untuk menguasai atau pun menaklukan. Tatkala hati penuh dengan kelapangan, mungkin dunia ini akan menjadi taman ‘bermain’ seluruh manusia yang nyaman. Tetapi harus diterima, memang dunia ini ruangnya kegelisahan.
Buku ini mengajak melihat hidup dengan cara yang sahaja, memandang positif segala yang terjadi sebagai aliran semesta. Melihat keragaman kehidupan bagai nyanyian suara hati. Barangkali saja melalui ketulusan, jiwa yang hening dan sederhana, akan menemukan Tuhan di atas sana.
Maraknya pemekaran daerah, pembentukan Undang-undang Desa, penguatan ekonomi lokal melalui BUMDes, termasuk pembentukan beragam lembaga yang menangani isu kesenjangan di semua level pemerintahan merupakan ikhtiar yang telah dan sedang diupayakan banyak pihak.
Buku ini membahas beberapa isu di atas sehingga dapat menjadi rujukan penentu kebijakan, konsultan, serta semua pihak yang merindukan perbaikan kesejahteraan masyarakat.
Semua kisah yang termaktub membentuk sebuah pola kemurnian niat menggenapkan diri pada poros keharusan menjabarkan segala kompetensi sebagai hadiah Sang Penulis Skenario Kehidupan. Kompetensi yang dibayar dengan ketulusan berproses menjabat segala kompetensi bentukan dari momentum prakondisi tepat beberapa hari sebelum peserta SM-3T mendongak menatap laju tersendatnya segala kemajuan yang sangat tak asing kami sebut keterbatasan di daerah abdi masing-masing di antara kami peserta SM-3T.
Kesiapan teori, mental, dan fisik yang terakomodasi secara keseluruhan melalui kematangan pembentukan sikap yang dilakukan oleh penyelenggara dalam hal ini LPTK UNM sangat terlukis dampaknya bagi peserta. Berbagai pelatihan pemantapan terutama ketahanmalangan telah membawa peserta SM-3T siap mengeloni kehidupan dengan segala bentuk keterbatasan di daerah 3T.
Bersama membebaskan keterpurukan pendidikan di daerah 3T adalah cita yang mengajak kami berlari menghampiri ingin mereka. Penerimaan mereka tak lantas menjadikan kami berani menanggalkan kebiasaan pemerolehan mereka pada pendidikan, tetapi kelegowoan mereka menerima pembaharuan dan kecepatan mereka melebihi kemampuan kami berlari menangkap mimpi membuka celah yang membongkar rahasia suci bahwa mereka menginginkan pembaharuan, mereka menginginkan pengakuan keberadaan sebagai manusia berwarganegaraan bumi Indonesia.
Buku ini berbicara tentang sosok wanita yang memiliki cinta, peran ganda, dan ribuan mimpi. Tak hendak "menghakimi" tentang siapa yang paling pantas menyandang peran IBU, baik itu ibu rumah tangga atau ibu pekerja. Karena Ibu yang terbaik adalah wanita yang mampu mencintai dirinya, mampu mengamankan keluarganya, dan bangga dengan SURGA yang dimilikinya.
Menulis itu adalah salah satu metode ampuh untuk mengulur datangnya kepikunan. Pikun berbanding lurus dengan usia dan pikun adalah suatu keniscayaan karena setiap manusia secara bertahap akan dilanda penyakit lupa ini. Bagi awak menulis ibarat meminun vitamin dengan dosis 1 x 1. Setiap hari berusaha menghasilkan karya tulis. Artikel itu awak kirimkan kepada si ana yang selalu setia dan tidak pernah menolak celoteh si anak kelahiran Jambi ber ibu Minangkabau dan ber ayah Bengkulu.
Dengan motto Penasehat Penakawan Penasaran, awak berusaha dalam menulis menghindari segala dan sesuatu hal yang bisa menimbulkan masalah bagi orang lain dan tentunya bagi diri sendiri. Alhamdulillah sejak tanggal 19 Agustus 2010 ketika masa pengabdian itu selesai di birokrasi, sudah lebih 850 tulisan yang awak di publish di kompasiana.com. Dan buku bertajuk Celoteh Kompasianer TeDe ini merupakan buku ke 5 yang awak terbitkan yang berisikan opini, reportase dan fiksi bertema ideologi, politik, sosial budaya dan hankam (ipoleksusbudhankam).
BlogCamp yang merupakan singkatan dari Blog Campursari ini merupakan blog yang dijadikan penjuru bagi lebih dari 20 blog yang dikelola oleh Pakde Cholik.
Dengan header berwarna merah menyala BlogCamp menggunakan tagline “NgeBlog sing Enak tapi nggak sak Enake” yang artinya ngeblog dengan enak tetapi tidak seenaknya. Tag line ini dipegang teguh oleh pemiliknya yang dibuktikan dengan konsistensi update artikel setiap hari. Tak heran jika blog yang baru berusia 3 tahun lebih ini sudah menerbitkan sekitar 1700 artikel.
Tulisan berbagai kategori diterbitkan dalam kemasan bahasa sederhana dan renyah. Ada sentuhan humor di sana-sini, namun tetap ada pelajaran atau hikmah yang bisa dipetik darinya. Jika anda ingin mendapatkan tips tentang ngeblog maka BlogCamp juga telah menyediakannya. Demikian pula jika anda ingin rileks sambil membaca puisi, cerita mini atau siraman rohani, BlogCamp lah tempatnya.
Pakde Cholik sering dijuluki sebagai Raja Kontes oleh sahabatnya. Maklum aneka kontes dan kuis telah diselenggarakan oleh arek Jombang ini. Kuis tebak nama model sampai kontes unggulan hampir setiap bulan diluncurkan.
Dengan ciri khas di atas tak mengherankan jika pada HUT yang ke-3 sebanyak 48 blogger ramai-ramai menurunkan artikel tentang pandangan mereka terhadap BlogCamp. Artikel para sahabat tersebut akhirnya menjelma menjadi buku ini.
Hitam Putih Bogor merupakan kumpulan kisah dari 20 blogger Bogor yang tertuang di blog komunitas, tulisan dibagi menjadi dua kelompok, Hitam dan Putih. Kelompok Hitam berkisah hal-hal yang membutuhkan perbaikan, katakanlah segala hal negatif tentang Bogor. Selain menyajikan temuan negatif tersebut, usulan perbaikan juga diberikan. Dengan demikian, Kelompok Hitam tidak berkesan sekadar bisa menghakimi tetapi juga menyodorkan solusi. Sedangkan yang terkumpul dalam Kelompok Putih, memaparkan hal-hal positif tentang Bogor misalnya keunggulan yang dimiliki Kota Hujan ini dalam bidang pariwisata, kuliner, dan lain-lain. Sama seperti Kelompok Hitam, para penulis di kelompok ini juga memberikan masukan bagaimana hal yang sudah baik ini bisa lebih ditingkatkan lagi.
Hitam Putih Bogor adalah ungkapan cinta. Isinya bukan segala puji dan sanjungan tetapi juga kritikan. Seperti itulah seharusnya bentuk sayang. Bukan hanya yang baik yang dipedulikan, pun yang buruk. Dengan demikian, yang tidak baik bisa dikenali untuk kemudian dibenahi dan diperbaiki.
****
Saya sangat berharap hal yang sama dapat ditangkap oleh para pembaca ketika menikmati lembar demi lembar buku Hitam Putih Bogor. Dengan demikian, rasa cinta dan memiliki yang dirasakan oleh para blogger Kota Bogor akan menular kepada para pembaca [Diani Budiarto, Walikota Bogor]
Buku ini menegaskan kembali betapa pentingnya antisipasi yang perlu dilakukan Pemda Kota Bogor terhadap isu yang ada. Kalau belum direspon oleh Pemda maka sebaiknya komunitas blogor bisa memberikan saran-saran nyata apa saja bagi kelestarian lingkungan kot
Bersyukurlah ia karena mempunyai ibu yang sholehah dan selalu menjaga kedekatannya dengan Allah. Karena, walau gizi yang diberikannya kelak tidak sebanyak kebanyakan anak-anak lainnya, tetapi ibunya akan mengalirkan gizi takwa dihatinya, mengenalkan Allah sebagai Rabb-nya, Muhammad sebagai tauladannya dan mengajarkan Al Qur’an sebagai petunjuk jalannya kelak. Ibunya akan mengajarkan kebenaran kepadanya sehingga mampu membedakan mana hak dan mana bathil, ibu selalu menyirami hatinya dengan dzikir, suburkan jiwanya dengan lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an, hangatkan tubuhnya dengan keteguhan. (Ibu-ibu Sukses Inspirasi Kehipuan)
Sejak kita memasuki era millennium tahun 2001 an yang lalu maka era pelayanan (servis) excellent utamanya pelayanan servis purna jual semakin diperhatikan oleh para penjual jasa di lini bidang jasa apapun .
Apalagi sejalan dengan sejak disyahkannya Undang Undang Perlindungan Konsumen pada tahun 1999, maka produsen , penjual , penyedia jasa semakin menyadari betapa pentingnya unsur servis menjadi semakin diperhatikan selain usaha usaha marketing yang dilakukan sejak awal.
Kita bisa merasakan , di dalam kehidupak kita sehari hari , bila kita membeli sebuah produk sepeda motor , pelayanan purna jual menjadi sebuah kebutuhan yang semakin mendesak , misalnya dengan diberikannya pelayanan servis gratis dang anti oli selama setahun misalnya. Dalam bidang bisnis penerbangan demikian juga , kita mengenal tahapan layanan dalam bisnis penerbangan , dengan layanan pada saat pre journey , pre flight service , in flight service dan post flight servis .
Demikian sebuah pengalaman kami selama 12 tahun di lapangan sebagai front liner karyawan penerbangan maskapai nasional dengan senang hati saya dokumentasikan menjadi sebuah buku , mengingat kebutuhan bahan bacaan di kampus kampus erta pembaca pada umumnya akan dapat memberikan sebuah gambaran dunia layanan di bisnis penerbangan yang penuh dengan titik titik irregularities yang bisa di kontrol maupun yang di luar kontrol industri penerbangan .
Membaca Mozaik Kinanthi tak ubahnya seperti berada di sebuah taman yang ditumbuhi aneka bunga sekaligus buah-buahan dan di tepinya terdapat sungai kecil dengan air yang mengalir jernih. Membaca puisi yang ditulis dengan bahasa apik akan memperhalus rasa kita, sementara cerita pendek memperkaya batin kita akan makna dan pelajaran daripadanya. Ketika penulis kemudian menyajikan artikel-artikel bernuansa motivasi kian melengkapi khazanah pikiran kita untuk meyakini bahwa hidup itu sedemikian indah
"Saya sangat mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh komunitas ICI yang dimotori anak-anak muda ini, lebih khusus lagi anak-anak santri. Santri tidak bisa lagi distigma sebagai kaum tradisional. Santri yang fisiknya dari dulu tidak berubah, yakni sarungan, tapi otaknya sudah jauh melampaui stigma itu. Anak-anak santri tidak kalah dengan anak-anak sekolah umum. Ini merupakan fenomena baru karena penguasaan teknologi informasi yang dimanfaatkan untuk kepentingan positif, termasuk bisnis dan pendi
Buku ini adalah kumpulan artikel Christie Damayanti, Seorang Stroke Survivor. Yang memilih melakukan terapi menulis melalu http://kompasiana.com untuk proses kesembuhannya, sekaligus sebagai catatan kesaksian tentang stroke yang di deritanya dari waktu ke waktu.
Tulisan yang disajikan, adalah apa adanya, sesuai dengan perkembangan pemulihan kesehatanya dari waktu ke waktu. Termasuk emosi, cara berpikir, perasaan, harapannya serta berbagai tips dan pengalaman yang dapat dia bagikan bagi sesama penderita stroke (stroke survivor).
Melalui hobi menulisnya, banyak sekali perkembangan pemulihan kesehatan yang dapat dia rasakan. Mulai dari semakin meningkatnya kepercayaan diri, semangat untuk terus beraktivitas dan berbuat yang terbaik bagi orang banyak, walau masih dalam beberbagai keterbatasan fisik.
Christie dulu adalah seorang Arsistek senior yang banyak terlibat dalam membangun mega proyek di Jakarta Sekarang ini dia masih menekuni pekerjaan yang sama walau sudah jarang terjun langsung ke proyek.
Selain itu, aktivitas sosial dan hobinya tetap ditekuninya, mulai dari filateli, gerakan Internet Sehat dan Aman, hingga mengisi beberapa seminar sebagai pembicara.
Buku ini akan menceritakan dan memberikan gambaran bagi banyak orang, bagaimana seorang stroke survivor dapat terus bertahan dalam keterpurukan. Bahkan tetap bersemangat untuk berbuat yang terbaik, baik untuk dirinya dan untuk banyak orang.