Katalog Buku
.jpg)
Remember Seattle adalah kumpulan flash fiction yang ditulis selama penulis menetap di Washington State, Amerika Serikat. Tidak heran kalau kemudian cerita-cerita yang terdapat dalam buku ini banyak dipengaruhi oleh budaya, bahasa, mood dan juga setting tempat di mana penulis berada saat itu. Dalam hal ini Seattle dan sebuah kota kecil bernama Everett.
Tema dalam buku ini juga bervariasi dan tidak melulu soal cinta. Hal itu dipengaruhi oleh ide dan situasi yang terjadi saat penulis menuliskan ce

Diawal tahun tujuh puluhan terjadi perang saudara di Vietnam, banyak penduduk negara itu mengungsi ke berbagai negara termasuk kewilayah Indonesia. Pulau Galang yang berdekatan dengan Batam menjadi tempat pengungsian warga Vietnam tersebut.
Beberapa puluh tahun berlalu, para pengungsi telah meninggalkan kawasan pulau Galang dan menyisakan misteri sampai pada saat ini. Lima pekerja galian kabel untuk pembangunan di kawasan itu tidak sengaja mengungkap sebuah misteri yang mengerikan. Sebuah terror berujung maut menghantui kelima orang itu ketika kawanan mayat-mayat hidup bekas para pengungsi Vietnam memburu mereka. Mereka terpaksa harus memilih atara terus berjuang melawan makluk-makluk ganas itu atau melarikan diri lagi ke pulau Batam.

Renungan dalam buku ini pada awalnya berupa artikel di milis maupun media sosial. Dengan mempertimbangkan kesibukan, para sahabat memberi saran agar renungan ditulis lebih ringkas sehingga akhirnya diputuskan membuat tulisan yang ringkas dengan bahasa sederhana yang mudah dicerna sebagaimana yang tertuang dalam buku ini.
Dengan semakin populernya media sosial, tulisan renungan ini mendapat respons hangat, bahkan ada sahabat anggota milis maupun FB yang memberi saran agar renungan ditulis menjadi buku renungan.
Atas nasihat dan dukungan para sahabat, yang menunjukkan bahwa tampaknya setiap insan saat ini mendambakan suasana perenungan kehidupan, mendorong penulis men-download kembali semua renungan dan kemudian menyaring dan menulis ulang dengan bentuk yang lebih simpel, dan berusaha setiap kata dan kalimat langsung memiliki makna dan dapat mengajak para pembaca untuk terbawa dalam renungan yang dapat dipahami sesuai dengan penafsiran masing-masing pembaca.
Semoga buku ini dapat memberi pencerahan kehidupan bagi pembaca budiman.

Derasnya arus globalisasi ibarat banjir air bandang yang menerjang apa saja yang dilaluinya. Berbagai sisi-sisi kehidupan baik kasad mata maupun yang tidak kasad mata tak dapat terkena dampaknya. Salah satu pertandanya adalah semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang suka tidak suka kita harus kita jemput kehadirannya. Sudah barang tentu kehadirannya disatu sisi membawa berkah peluang emas. Akan tetapi disisi lain harus berpapasan dengan berbagi tantangan yang cukup berat. Salah satu perolehan peluang saat ini seperti perkembangan tehnologi dibidang informasi,komunikasi, dan transportasi,membuat orang tidak perlu susah payah mencari informasi, cukup melalui tayangan TV atau membuka internet. Begitu juga untuk mencari lawan bicara cukup melalui telpon. Kalaupun memerlukan proses perjalanan kita tinggal pilih alat transportasi seperti bus cepat, kereta api cepat, hingga pesawat terbang. Disinilah letak peluang pembawa kenikmatan berkat teknologi canggih, namun jika dicermati secara detail tidak sedikit dampak negative yang muncul akibat perkmbangan teknologi tersebut. Manyaknya kasus depragasi mental seperti depresi, phrustasi, kekecewaan yang mengarah menjadi manusia psychopath, tidak hanya menimpa kawula muda saja, tetapi mengarah kepada orang-orang dewasa pun sangat memugkinkan dan sama sekali tidak kita harapkan.
Buku ini berjudul “ Renungan Dalam Mental Dan Pendidikan “ ini mencoba memaparkan fenomena-fenomena aktual yang sering kita saksikan baik melalui mass media cetak maupun elektronik.

Buku ini lahir dari pergumulan penulis tentang bagaimana menjalankan sebuah kerangka atau formasi dan latihan rohani yang sesungguhnya sehingga setiap orang Kristen bisa bertumbuh ke arah Kristus. Setelah memberi kuliah dengan bahan-bahan spiritualitas kepada mahasiwa penulis merasa bahan-bahan tersebut masih acak dan belum membentuk sebuah kerangka formasi rohani. Sebab itu penulis mulai merujuk pada kalender gereja (church year) yang menuntun umat untuk memiliki spiritualitas yang terarah dan

SINOPSIS
Nata Saputra. Seorang pria introvert dan penggemar Kamen Rider yang telah mencuri hati Arin Wulan, setelah patah hati dari Adit, pria yang dicintainya lebih dari sahabat. Menjalani hubungan tanpa masalah yang berarti, tepat di hari jadi yang ke-2, Nata meminta break.
Keputusan Nata membuat hati Arin ‘jungkir balik’. Seperti ditelan bumi, Nata menghilang setelah mengucapkan selamat tinggal, membuat Arin semakin kebingungan.
“Jangan terkejut! Jika suatu hari cinta sendiri yang akan tu

Buku ini memuat reportase berbagai kegiatan dakwah IMMIM, UMI, dan BAZNAS Sulawesi Selatan yang telah terlaksana yang dimuat di Harian Rakyat Sulsel, dan sejumlah media lainnya.
Dalam proses penulisan buku ini, penulis mengapresiasi berabagai pihak, yang telah bekerja keras dan memberi sumbangsih, baik moril maupun materil. Untuk itu merupakan suatu kewajiban bagi penulis untuk menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas segala kontribusinya, dan secara khusus disampaikan penghargaan dan penghormatan kepada pimpinan UMI, pimpinan DPP IMMIM, dan pimpinan BAZNAS Sulawesi Selatan, sehingga menjadi rujukan penulis menuangkan beragam kegiatan IMMIM, UMI dan BAZNAS Sulsel dalam bentuk reportase. Penghargaan yang tinggi kepada Pimpinan Redaksi Harian Rakyat Sulsel beserta jajarannya, yang selalu memuat artikel maupun berita terkait berbagai kegiatan dan dakwah.
.

Sebuah keinginan dan impian besar yang harus dikejar oleh mereka-mereka yang ingin maju. Tak peduli dengan keterbatasannya, mereka tetap berjalan maju, bahkan berlari menggapai matahari.
Yah, resolusi yang sedang mereka genggam, tak sedikitpun menyurutkan langkahnya untuk berhenti. Resolusi hebatnya demikian kuat untuk segera bisa diraih. Berusaha mengubah cara berpikirnya menjadi positif, lebih visioner, dan penuh suka cita tanpa beban.
Sebuah keberanian dari para penulis untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka. Mimpikah ini? Tidak. Ini bukan mimpi. Di saat kita mulai bergerak untuk mewujudkannya maka mimpi itu sudah lima puluh persen nyata, kata salah satu dari mereka.
Yup! Bergerak! Kita harus bergerak jika mimpi ingin segera terwujud, seperti langkah-langkah yang hendak dicapai oleh mereka di buku ini. Buku yang sarat gizi, memotivasi setiap insan untuk menjadi manusia-manusia berisi, penuh mimpi yang tak bertepi, demi sebuah harga diri tuk menggapai ridho Illahi. Sebuah cita-cita yang sangat tinggi. Bukankah kita juga ingin seperti mereka? Berani beresolusi, hingga menjadi sosok-sosok hebat di mata manusia, dan tentu saja di mata Tuhan.
Buku wajib yang musti dimiliki oleh pribadi-pribadi hebat ini akan selalu mengingatkan kita, bahwa kita perlu memiliki resolusi hebat di tiap tahunnya, sejak hari ini hingga seterusnya, selama hayat masih dikandung badan. Isilah hidup yang sebentar ini dengan sesuatu yang berharga, dengan menggenggam resolusi tinggi, demi tercapainya tujuan hidup. Ayo kita bersama-sama menggapai mimpi dengan beresolusi!

Sengketa di Laut Tiongkok Selatan (LTS) terjadi karena perebutan wilayah maritim Kepulauan Spratly dan Paracel yang kaya sumber daya alam minyak dan gas bumi. Sengketa ini melibatkan beberapa negara pengklaim Tiongkok, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Taiwan. Indonesia bukan negara pengklaim terhadap fitur di LTS, namun Indonesia mempunyai kepentingan vital nasional berupa hak berdaulat di perairan yurisdiksi ZEEI dan landas kontinen yang tumpang tindih dengan klaim 9 dashed l

Penelitian pengembangan model Resource Sharing - Blended Project Based Learning (RS-BPBL©) berupa website e-learning, e-book materi ajar, yang dapat mengatasi terbatasnya ketersediaan fasilitas e-learning yang dimiliki institusi, dosen, dan mahasiswa. Model paperless ini berkonsep pemakaian bersama sumber daya yang dimiliki mahasiswa dalam satu kelompok untuk pembelajaran berbasis proyek secara blended learning. Di antara hasil penelitian adalah buku “Resource Sharing - Blended Project Based Lea