Katalog Buku

Alangkah lancangnya kita kerap mentergesai takdir Ilahi dengan menghilangkan kenikmatan puasa dengan berbuka sebelum waktunya. Karenanya, jangan sampai badai menimpa, baru sadar akan keagungan Sang Pencipta, berbenahlah sebelum bertambah parah. Maka, saatnya kita buktikan saja bulatnya bumi, saling berjalan menjauhi, jika memang sehati, kelak pasti akan bertemu kembali. Buku ini dipersembahkan untuk mereka yang sedang disapa cinta, atau tenggelam dalam nista pacaran yang masih ragu-ragu untuk me

Lelang Indonesia sudah berbenah dan dilakukan dengan manajemen yang modern dan mengikuti perkembangan zaman. Saat ini pelaksanaan lelang tidak lagi dilakukan dengan mengumpulkan peserta di suatu tempat seperti pada masa lalu. Peserta lelang dapat mengajukan penawaran melalui internet, baik dengan komputer maupun telepon genggam (smartphone). Dengan penawaran lelang melalui internet, hambatan berupa ruang dan waktu pada saat pelaksanaan lelang sudah bisa diatasi, dengan tetap berada dalam koridor

Kumpulan cerpen ini lahir dari semangat untuk ikut menyemarakkan kebun bunga sastra di Kalimantan Tengah. Di antaranya ada cerpen-cerpen dengan tema remaja, persoalan hijab, pergaulan lelaki-perempuan, KDRT, Palestina, dan lain-lain.

Boleh jadi kita menganggap hidup ini terlalu senyap dan membosankan.Tetapi, sekali waktu, cobalah untuk membuka kembali lembaran hari-hari yang telah kita lalui. Akan selalu ada sisi terang yang membuat kita bersenandung riang. Tentang kebahagiaan, kenangan, atau bahkan kemenangan yang sayangnya tak pernah kita rayakan. Bahkan dengan cara yang paling sederhana sekali pun.
Terkadang kita begitu mudah melewatkan hal-hal yang sepintas terlihat sederhana. Seperti membalas pesan, menanyakan kabar, menjabat erat tangan sahabat, memberikan senyum termanis yang kita miliki, membuat perayaan sederhana, memberikan kecupan mesra untuk istri atau suami, serta hal-hal lain yang terkesan biasa saja. Tetapi jika kita lakukan, sesungguhnya hal itu yang membuat kita nyaman menjadi manusia. Menghargai dan dihargai. Mencintai dan dicintai.
Seperti halnya kawan-kawan MTU yang harus menerima realita pabriknya tutup, seperti itulah kita pada akhirnya. Kebersamaan yang pernah terjalin begitu singkat, sedangkan hari-hari kedepan sedemikian panjang. Apakah hanya karena itu kita akan berhenti di tengah jalan? Tidak, kan. Oleh karena itu mari kita rayakan kebersamaan ini.

Tak Melayu Hilang di Jawa, sebuah kumpulan cerpen yang memadukan dua unsur lokalitas budaya; Jawa dan Melayu. Di dalamnya terdapat 18 cerpen yang selain kental dengan nilai-nilai lokalitas, juga kental akan nilai-nilai yang telah terdegradasi zaman. Diramu dengan berbagai macam tema yang menarik untuk disimak. Penulisnya adalah pemuda asli Jawa yang kini melabuhkan biduk rantaunya di Kota Gurindam Negeri Pantun Tanjungpinang. Maka berpadulah dua unsur budaya yang mempengaruhi karyanya.
Sepotong kayu tolong dibawa,
Ke hutan sebelah di kebun nanas.
Ini dia Tak Melayu Hilang di Jawa,
Isinya cerdas, idenya bernas.

Takkan Ada Hati Yang Lain adalah kisah percintaan yang memang lain. Memang berbeda. Dimana (ketulusan) cinta memang tak pernah berbanding lurus dengan popularitas.

Talas Blogor mengungkap manfaat blog sebagai personal branding dan media pengembangan diri. Dengan ngeblog, blogger menemukan dunia baru yang –meskipun berbasis ranah online–, namun tetap memiliki interaksi dalam dunia nyata.

Tujuan penulis menerbitkan buku ini adalah berbagi pengalaman dan memberikan wawasan kepada pembaca dan pengambil kebijakan di kalangan pemerintahan bahwa banyak jenis tanaman liar di indonesia yang memiliki banyak kegunaan.
Harapan penulis, buku ini dapat bemanfaat kepada para pembaca dan pengambil keputusan di kalangan pemerintahan dalam melestarikan tanaman lokal. Semoga dapat dikembangkan sebagai bahan pangan alternatif untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Tentu saja dalam menyampaika

Tanah kebimbangan, batas antara surga dan bumi. Di situlah Rama terpesat, seorang pria yang menyembunyikan luka dan penderitaan harus mencari jalan untuk kembali pulang atau menyerah dalam keputusasaan dan pedihnya luka akibat teriris serpihan tajam tangga-tangga kaca.

“Tanggal Merah” Berangkat dari kesadaran bahwa hidup adalah proses mencari. Ia bukan hal yang diam, melainkan bergerak menuju pemenuhannya. Pencarian itu dimulai dari penerimaan akan situasi “belum lengkap”, ada hal yang masih harus terus diusahakan, situasi yang oleh penulis disimbolkan dengan "tanggal merah". Setiap kali kita merayakan hal-hal yang ditandai dengan tanggal merah, sadar atau tidak, di antara kegembiraan dan nostalgia, kita tahu ada hal yang sudah dicapai, tetapi tidak semuanya.