Katalog Buku

Kumpulan cerpen ini lahir dari semangat untuk ikut menyemarakkan kebun bunga sastra di Kalimantan Tengah. Di antaranya ada cerpen-cerpen dengan tema remaja, persoalan hijab, pergaulan lelaki-perempuan, KDRT, Palestina, dan lain-lain.

Boleh jadi kita menganggap hidup ini terlalu senyap dan membosankan.Tetapi, sekali waktu, cobalah untuk membuka kembali lembaran hari-hari yang telah kita lalui. Akan selalu ada sisi terang yang membuat kita bersenandung riang. Tentang kebahagiaan, kenangan, atau bahkan kemenangan yang sayangnya tak pernah kita rayakan. Bahkan dengan cara yang paling sederhana sekali pun.
Terkadang kita begitu mudah melewatkan hal-hal yang sepintas terlihat sederhana. Seperti membalas pesan, menanyakan kabar, menjabat erat tangan sahabat, memberikan senyum termanis yang kita miliki, membuat perayaan sederhana, memberikan kecupan mesra untuk istri atau suami, serta hal-hal lain yang terkesan biasa saja. Tetapi jika kita lakukan, sesungguhnya hal itu yang membuat kita nyaman menjadi manusia. Menghargai dan dihargai. Mencintai dan dicintai.
Seperti halnya kawan-kawan MTU yang harus menerima realita pabriknya tutup, seperti itulah kita pada akhirnya. Kebersamaan yang pernah terjalin begitu singkat, sedangkan hari-hari kedepan sedemikian panjang. Apakah hanya karena itu kita akan berhenti di tengah jalan? Tidak, kan. Oleh karena itu mari kita rayakan kebersamaan ini.

Tak Melayu Hilang di Jawa, sebuah kumpulan cerpen yang memadukan dua unsur lokalitas budaya; Jawa dan Melayu. Di dalamnya terdapat 18 cerpen yang selain kental dengan nilai-nilai lokalitas, juga kental akan nilai-nilai yang telah terdegradasi zaman. Diramu dengan berbagai macam tema yang menarik untuk disimak. Penulisnya adalah pemuda asli Jawa yang kini melabuhkan biduk rantaunya di Kota Gurindam Negeri Pantun Tanjungpinang. Maka berpadulah dua unsur budaya yang mempengaruhi karyanya.
Sepotong kayu tolong dibawa,
Ke hutan sebelah di kebun nanas.
Ini dia Tak Melayu Hilang di Jawa,
Isinya cerdas, idenya bernas.

Takkan Ada Hati Yang Lain adalah kisah percintaan yang memang lain. Memang berbeda. Dimana (ketulusan) cinta memang tak pernah berbanding lurus dengan popularitas.

Talas Blogor mengungkap manfaat blog sebagai personal branding dan media pengembangan diri. Dengan ngeblog, blogger menemukan dunia baru yang –meskipun berbasis ranah online–, namun tetap memiliki interaksi dalam dunia nyata.

Etnobotani adalah ilmu yang mengkaji interaksi antara manusia (etnik)
dengan tumbuhan. Kajian ini berfokus pada kearifan lokal masyarakat dalam
memanfaatkan ragam jenis tumbuhan untuk menjaga dan melangsungkan
kebudayaan serta memenuhi kebutuhan mereka. Salah satu manfaat tumbuhan
yang paling menonjol adalah pemanfaatannya sebagai bahan obat atau obat
tradisional. Masyarakat menggunakan tumbuhan-tumbuhan tertentu untuk
mencegah dan mengatasi suatu penyakit, memelihara kesehatan, perawatan
kesehatan, atau membantu menjaga daya tahan tubuh.
Jawa dan Bali merupakan dua wilayah di Indonesia yang memiliki budaya
dan kearifan lokal tumbuhan yang kaya. Masyarakat setempat memanfaatkan
tumbuhan dan menggunakannya sebagai sumber makanan, obat tradisional,
dan bahan bangunan.

Tujuan penulis menerbitkan buku ini adalah berbagi pengalaman dan memberikan wawasan kepada pembaca dan pengambil kebijakan di kalangan pemerintahan bahwa banyak jenis tanaman liar di indonesia yang memiliki banyak kegunaan.
Harapan penulis, buku ini dapat bemanfaat kepada para pembaca dan pengambil keputusan di kalangan pemerintahan dalam melestarikan tanaman lokal. Semoga dapat dikembangkan sebagai bahan pangan alternatif untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Tentu saja dalam menyampaika

Tanah kebimbangan, batas antara surga dan bumi. Di situlah Rama terpesat, seorang pria yang menyembunyikan luka dan penderitaan harus mencari jalan untuk kembali pulang atau menyerah dalam keputusasaan dan pedihnya luka akibat teriris serpihan tajam tangga-tangga kaca.

“Tanggal Merah” Berangkat dari kesadaran bahwa hidup adalah proses mencari. Ia bukan hal yang diam, melainkan bergerak menuju pemenuhannya. Pencarian itu dimulai dari penerimaan akan situasi “belum lengkap”, ada hal yang masih harus terus diusahakan, situasi yang oleh penulis disimbolkan dengan "tanggal merah". Setiap kali kita merayakan hal-hal yang ditandai dengan tanggal merah, sadar atau tidak, di antara kegembiraan dan nostalgia, kita tahu ada hal yang sudah dicapai, tetapi tidak semuanya.

Lihat buku ini karya sahabat CSC sarat imajinasi dan kreativitas. Baca puisi ini, karya Tantangan Satu Malam, menambah pengetahuan penulis muda.
Mari sebarkan virus literasi, banyak membaca untuk menulis, menulis untuk menciptakan keabadian. Dalam buku ini, 54 sahabat CSC, telah menuangkan karya imajinasi dan kreativitasnya. Walau jauh dari kesempurnaan, buku ini terbit sebagai buah dari kerinduan Cemara Scout Community (Pramuka SMA Negeri 1 Maniangpajo) dan Civil Society Community dalam menumb