slogan leutika prio

Katalog Buku

1531. Senja Berganti Fajar

Senja Berganti FajarJadilah engkau di dunia laksana orang asing atau orang yang menyeberangi jalan. Ibnu Umar r.a. berkata, “Bila engkau berada di sore hari maka jangan menunggu datangnya pagi dan bila engkau di pagi hari maka jangan menunggu datangnya sore. Manfaatkan waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu.” (HR. Bukhari) “Kedewasaan terbentuk karena faktor keimanan, bukan banyaknya angka. Kelembutan akan menghadirkan ketenangan. Ketulusan akan menghadirkan keikhlasan karena yang tulus ya

1532. Senja di Bukit Mananggala

Senja di Bukit Mananggala“Apa kau sudah lupa waktu aku menggunting rambutmu dari belakang ketika kita belajar matematika?” Ari bertemu dengan teman SD-nya, Elisa, dengan tidak sengaja di Bukit Mananggala setelah bertahun-tahun berpisah. Pertemuan itu membawa kembali ke masa-masa mereka masih bersekolah dan kelakuan-kelakuan kekanakan yang sekarang mereka tertawai. Masa lalu memang tidak pernah bisa dilupakan karena sudah menjadi bagian diri kita sendiri. Seperti Fahdis yang akhirnya pulang kampung, dengan harapan seseo

1533. Senja di Chao Phraya

Senja di Chao PhrayaSenja di Chao Phraya mengisahkan perjalanan cinta antara Laras, janda beranak dua yang bermukim di Jogja, dengan Osken, lelaki lajang berdarah campuran Kazakhstan dan Irlandia yang lahir di Amerika. Meskipun keduanya sudah memasuki usia tengah baya namun jalinan kisah cinta mereka penuh kelok dan liku, tidak jauh berbeda dengan yang dialami para remaja. Sebagai janda beranak dua pada awalnya Laras tidak menginginkan bersuami lagi. Namun dalam perjalanan kerjanya ke Bangkok, Thailand, perempuan Jawa ini bertemu dengan lelaki lajang bermata hijau dengan senyum sedikit menyeringai yang memesonanya. Lelaki itu, Osken, hidup berpindah-pindah dari satu negara ke negara lainnya. Ketika bertemu Laras, ia merasa menemukan oase di tengah kegersangan hidupnya. Namun Laras terlalu takut untuk menerima Osken ke dalam hidupnya meskipun ia sangat mencintainya. Kisah mereka berawal di Bangkok, Thailand dan Berakhir di Washington, D.C., Amerika.

1534. Senja di Pekuburan Rindu

Senja di Pekuburan RinduSenja: Senja adalah saat dunia menjadi gelap karena cahaya telah meninggalkannya, Senja adalah saat dunia merajut keindahan dalam pelukan siang dan belaian malam.

1535. Senja Pukul Lima

Senja Pukul LimaSenja Pukul Lima adalah sebuah antologi perjalanan selama sehari lebih untuk mendalami rasa. Mulai dari pagi hingga hari berakhir dan subuh menjelang. "Setiap orang mempunyai cara sendiri untuk berkontempelasi, puisi bisa menjadi pilihan untuk mengguratkan isi hati menjadi gerakan pena. Dendy melakukan hal ini demi kepuasan diri, kepuasan menceritakan suasana hati di atas kertas. Kepuasan itu tak bisa dibayar dengan apa pun. Puisi yang menarik dari remaja yang beranjak dewasa." (Nurwahyu Alamsy

1536. Senyum Bulan Desember

Senyum Bulan DesemberSenyum Bulan Desember adalah mutiara kata tentang berbagai romantika kehidupan. Selalu, senyum memberi semangat baru!

1537. Senyum di Gerbang Sekolah

Senyum di Gerbang SekolahBontang, Kalimantan Timur. Tak banyak yang tahu kota ini. Kota kecil di Kalimantan Timur yang sarat cerita dan nilai. Cerita tentang budaya sebagai sebuah kearifan lokal yang patut dijaga. Nilai moral, budaya, sosial, dan pendidikan. Cerita dan nilai tersebut dikemas dalam rangkaian kisah yang terinspirasi dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Latar sekolah sengaja dipilih penulis untuk mendominasi cerita karena sesuai dengan latar belakang penulis sebagai guru. Karena itulah, buku kumpulan cerita ini sesuai untuk dibaca para guru dan siswa. Dunia pendidikan menjadi setting yang selalu menawan bagi penulis karena di dunia inilah warna cerita anak negeri selalu beragam. Tak ada ambisi apapun yang penulis inginkan dari buku ini. Seluruh cerita dikemas dari ketulusan yang semoga mampu menginspirasi pembaca. Tak ada yang lebih menyenangkan selain selalu membuat orang lain bahagia. Dan, semoga yang membaca buku cerita ini akan selalu berbahagia.

1538. Senyum Terakhir Gadis Palestina

Senyum Terakhir Gadis Palestina“Insya Allah saya pasti kembali, jika Allah menghendaki,” jawabku pelan. Aleeya menunduk, mukanya sangat murung. Kedua bola matanya berkaca-kaca. Seolah dia akan kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya. Aku terharu melihat dia menitikkan air mata. Dengan manja dia memeluk ibunya. Nyonya Fatema menyambutnya dengan senyuman menghibur. Aleeya menangis. “Tenanglah Aleeya, saya pasti suatu saat nanti akan kembali lagi ke sini. Ah, jangan menangis begitu. Gadis Palestina haram hukumny

1539. Senyuman Bidadari

Senyuman BidadariBuku ini adalah kumpulan cerita pendek bernuansa Islami, cerita-cerita kehidupan yang terjadi di sekitar kita. Semua dikemas dalam bahasa yang santai. Insya Allah ada manfaat yang diambil dari kumpulan cerpen ini. Tema yang diangkat, dari tema cinta remaja, bagaimana seharusnya memahami cinta, sampai pernikahan dengan segala permasalahannya, semua dikemas sedemikian rupa.

1540. Senyuman Sang Rembulan

Senyuman Sang RembulanSelenophile adalah kebiasaan atau ketertarikan seseorang kepada bulan, beberapa orang yang memiliki ketertarikan ini akan memandang bulan dengan sudut pandang yang berbeda. Para selenophile ini biasanya suka menatap dan memandang bulan di malam hari. Langit gelap menyelimuti bumi, bulan purnama telah menggantung di langit. Menciptakan atmosfer romantis di sekelilingnya. Sungguh pemandangan yang memesona. Gadis yang bernama Selena membuka jendela kamarnya. Ia bergegas menghirup udara segar sembari menikmati bulan yang sebentar lagi akan menghilang. Ia berjalan menuju pantai untuk memandang indahnya malam dengan laut, bulan, juga bintang yang berkelip mesra. Ia membawa sebuah teleskop. Alat itu ia letakkan dihadapannya. Teleskop itu adalah pemberian sang ayah. Agar bulan yang tampak jauh bisa dilihat dengan sangat dekat. Ia duduk bersila diatas lembutnya pasir putih. Selena menatap bulan dengan sangat fokus. Ia hanya tertuju pada satu titik, yaitu cahaya bulan. Seperti perambatan cahaya yang hanya lurus ke mata Selena. Ia menatap bulan dengan penuh perasaan. Selena sangat menyukai bulan karena ada sesuatu yang misterius tentang ini. Jika kau bertanya, siapa yang membuatnya menatap bulan?, karena bulan merupakan perwujudan seseorang yang dia cintai. “Terkadang bulan yang begitu indah sangat sulit untuk digapai sepertinya. Dirinya hanya dapat kupandang dari arah kejauhan.” “Aku sangat menyukai bulan. Bulan itu indah dengan caranya sendiri. Sinarnya begitu terang namun bulan tidak bisa digapai. Ini soal jarak. Jika saja aku bisa menggapai bulan itu dan tersenyum kapadanya.

Leutika Leutika