Katalog Buku

Palawija berasal dari bahasa Sansekerta phaladwija yang mempunyai arti tanaman kedua. Berdasarkan hal tersebut maka palawija bermakna hasil panen tanaman setelah padi. Petani di Indonesia seringkali memanfaatkan lahan bera dengan melakukan rotasi tanam menggunakan tanaman palawija terutama kacang-kacangan. Manfaat yang dapat diperoleh dari sitem tersebut adalah : meningkatkan nutrisi tanah karena tanaman kacang-kacangan mempunyai kemampuan menyuburkan tanah, mengoptimalkan penggunaan lahan, meningkatkan keanekaragaman hasil panen serta menambah pendapatan petani.
Saat ini telah banyak teknologi praktis yang diterapkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman palawija. Namun demikian, pertumbuhan tanaman palawija tetap mengalami kendala karena adanya serangan Organisme Pengganggu Tanaman yang berasal dari kelompok serangga hama dan penyakit (terutama kelompok cendawan dan virus). Banyak sekali alternatif pengendalian yang telah ditawarkan untuk menjawab permasalahan yang timbul karena adanya gangguan hama dan penyakit yang menyerang tanaman palawija. Namun sayangnya, kebanyakan cara tersebut hanya mengandalkan pengendalian berbasis penggunaan bahan kimiawi untuk menekan keberadaan OPT.
Buku ini membahas tentang teknologi perlindungan tanaman palawija secara ramah lingkungan yang menekankan pada tata cara pengendalian dengan memanfaatkan potensi alam dan tidak melibatkan bahan kimia yang menjadi sumber pencemaran lingkungan. Diharapkan buku ini dapat meningkatkan pemahaman pembaca tentang praktek budidaya tanaman yang tidak membahayakan kesehatan dan lingkungan.

Antologi Telinga merupakan kumpulan cerita reflektif dengan cerita yang menyentuh dan gaya bertutur yang kuat dengan pilihan diksi yang memukau.
.jpg)
“Tembu, bagi saya adalah sebuah karya sastra. Sebagai novel pendek, bahasanya renyah, menari, bagus. Dan unik! Pencariannya cukup dalam, jujur dan adil pada diri sendiri. Ia mempertanyakan esensi keberadaan sesuatu yang diciptakan Tuhan dengan sedikit kegalauan karena penilaian yang riuh antara sesama ciptaan. Saya tak tahu berapa besar pengaruh Dan Sigit pada tulisan Alifanis Fui, tetapi saya pikir remaja putri ini adalah penulis berbakat yang perlu diperhatikan. Dan Dan Sigit telah memulainya. Semoga tetap setia menulis dan menjadi sastrawan yang menyejukkan udara kehidupan umat manusia.”
Thomas Budi Santoso
Penyair, Penasihat Dewan Kesenian Kudus
“Kalian diharuskan menjadi fana. Sebuah pasif dan menunggu akhir yang nyata. Karena sastra tak hanya tentang membaca atau menulis, tapi juga menghayati..”
Aila Nadari
Mahasiswi-Penulis
“Sebuah novel ringan yang enak dibaca. Banyak nuansa baru yang mungkin saja tak akan tersentuh kalau diungkap dengan sudut pandang ‘aku manusia’.”
Supriyanto HP
Kepala Perpustakaan MAN 2 Kudus
“Kisahnya benar-benar di luar dugaan saya, tidak hanya ditampilkan dalam sudut pandang yang berbeda, tapi novel ini berdiri di pihak netral yang mengurai pro-kontra dari sisi tokoh yang tak terduga.”
Fadhel Imaduddin A.
Penikmat Sastra

Diakui atau tidak, media massa memang telah mengantarkan masyarakat ke arah kemajuan. Berbagai perubahan yang ada di masyarakat tak akan lepas dari perannya. Media juga bisa mengangkat harkat dan martabat manusia. Namun demikian, di sisi lain media massa bisa mengarahkan pada proses dehumanisasi. Sisi-sisi kemanusiaan tergerus sedemikian rupa. Jati diri manusia juga semakin terperosok.
Tentu saja, ada banyak faktor yang menyebabkan dehumanisasi itu. Media massa hanya salah satu sebab, tak lain

Mendengar kata bulan, pikiran kita akan terpaut kepada satelit alami satu-satunya yang dimiliki bulan. Ia menjadi metafora dalam keindahan. Seperti menjadikannya “Dewi Malam”. Atau, ungkapan “wajahnya yang berpendar seperti rembulan’.
Sepertinya bulan juga akan berubah-ubah sesuai keinginannya. Ia akan berbentuk sabit saat kesepian. Karena itulah, tak urung para bintang kemudian mendekatinya untuk sekadar menerangi malam. Bulan pun bisa saja bersemi menjadi purnama. Itu di kala ia berada dalam puncak keegoisannya. Sampai-sampai wolfrine, sundel bolong, vampire, pocong, dan segala jenis makhluk fantasi lainnya hadir membenci purnama.
Dalam arti lain, bulan juga merupakan jangka waktu yang terjadi. Ada Januari, Februari, dst pada penanggalan masehi. Atau dalam Tahun hijriah dikenal Muharam, Ramadhan, syawal, dsb. Pembagiannya pun beragam. Sehingga bagi sebagian orang mengenal adanya zodiac yang melambangkan sifat seseorang, jika terlahir pada bulan-bulan tertentu.

Ibuku, bernama Mariana. Hanya itu yang kutahu. Baru setahun yang lalu, nama itu akhirnya keluar dari mulut Ayah, setelah berhari-hari sebelumnya aku mogok bicara padanya. Saat itu usiaku sembilan belas tahun. Menurutku tidak ada yang salah bila seorang anak ingin tahu cerita tentang ibunya. Saat itu, Ayah hanya bisa memberikan sebuah nama, tanpa cerita apa pun tentangnya. Seperti menang undian, aku bersyukur bisa mendengar satu hal tentang Ibu. Biasanya, mulut Ayah tertutup rapat. Mulut keluarga

Pembangunan adalah keniscayaan. Apa pun sudut pandang yang digunakan dalam memaknainya. Semua meyakini pembangunan adalah instrumen penting menuju kemajuan. Meskipun tak dipungkiri, sejarah mencatat pembangunan juga pernah menyisakan kesengsaraan, diskriminasi, pengekangan hak, hingga suburnya KKN. Di Indonesia, 32 tahun Orde Baru menyimpangkan pembangunan demi nafsu penguasa dan kroninya. Tugas berat ke depan bagaimana meletakkan pembangunan pada posisi dan porsi yang berpihak pada rakyat. Pembangunan mesti menjamin keadilan sosial ekonomi. Pembangunan juga harus dikendalikan agar lestari keberlanjutannya. Buku ini hadir menyuguhkan pemikiran dari perspektif yang jarang diperhatikan, yaitu teologi. Sentuhan spritual diharapkan menjadi strategi fundamental dalam menggerakkan seluruh sistem yang menyokong jalannya pembangunan. Spritualisme Islam dalam pembangunan dikupas secara lugas dan tuntas mulai dari ajaran normatif hingga strategi aplikatif. Paparan dalam buku ini bukanlah akhir namun justru awal untuk membuka ruang diskusi dan komunikasi lintas sektor, disiplin ilmu, hingga antar ideologi.

Teori sosiologi modern merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan dikalangan mahasiswa ilmu sosial khususnya jurusan sosiologi dalam buku ini berisi sejumlah tokoh yang bercerita tentang masyarakat dengan segala fenomena yang terdapat didalamnya dan dari sudut pandang yang berbeda-beda.

Peran pajak dalam pembangunan nasional sangat besar. Banyaknya masyarakat yang belum taat membayar pajak disebabkan minimnya informasi masyarakat mengenai manfaat pajak. Pajak memliki manfaat yang sangat besar dalam kehidupan Negara Indonesia ini dari pembangunan insfrastruktur hingga mengendalikan inflasi. Melihat pentingnya pajak dalam jalannya kehidupan negara, berbanding terbalik dengan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak. Hal ini dibuktikan dengan tingkat realisasi penerimaan pajak

Teori sosiologi klasik merupakan salah satu, maka kuliah yang diajarkan diperguruan tinggi khususnya bagi mahasiswa di Jurusan Sosiologi. Dalam mata kuliah ini diajarkan berbagai pendapat oleh para sosiolog tentang masyarakat dan segala unsur-unsur yang terdapat dalam masyarakat termasuk perilaku manusia atau tindakan sosial dan juga mengenai hubungan antara individu.