Katalog Buku

“Berangkat kuliah hanyalah sebuah hal yang sederhana sebelum saya membaca buku cerpen ini. Kini saya berasumsi berangkat kuliah adalah hal yang luar biasa yang penuh suka dan duka. Penuturan yang biasa namun kaya akan makna”. (Supeno, M.Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Unindra)
“Cerita-cerita yang disajikan dalam buku ini begitu nyata. Meski terkesan to the point, namun kita dihadapkan dengan kenyataan yang benar-benar dialami oleh para penulis. Betapa beratnya perjuangan seorang mahasiswa untuk mengikuti setiap mata kuliah, sehingga mereka pun yakin apa yang diperjuangkannya itu takkan sia-sia.” (Istiqomah Afandi, Guru sekaligus Pemerhati Buku Cerita)
“Pembaca akan terbata dalam kata, terlena dalam cerita. Inilah sebuah realita yang patut kita cerna. Perjuangan demi perjuangan yang dituangkan oleh mahasiswa Unindra melalui cerita, demi satu asa, yakni Sosiologi Sastra.” (Rusmin Nuryadin, Wartawan Suara Hidayatullah)

Membicarakan masalah pendidikan sekarang bukan mutlak menjadi perdebatan pendidik dan pemerintah. Keterlibatan pihak swasta dan masyarakat dalam membantu memecahkan persoalan-persoalan pendidikan patut untuk diapresiasi oleh semua pihak yang berkecimpung dalam pendidikan.
Pemerintah sebagai pemegang otoritas penuh roda pendidikan, pihak swasta, dan masyarakat bisa ikut terlibat bahkan harus dilibatkan secara langsung memajukan pendidikan.
Guru (pendidik) merupakan kunci utama maju mundurnya pendidikan, ia berada di front terdepan dalam berperang memberantas kebodohan. Peran guru sekarang tidak mutlak hanya mendidik dan mengajar. Namun harus diimbangi dengan berbagai kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian.
Keterlibatan guru dalam memberikan saran, masukan, ide-ide cemerlang terhadap kebijakan pendidikan harus ditumbuhkan guna meningkatkan kualitas pendidikan.
Buku ini merupakan kumpulan artikel yang pernah dimuat di berbagai media masa, dan patut dibaca oleh semua pihak yang berupaya meningkatkan pendidikan. Mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua. (*)
Imam Wahyudi, seorang pendidik muda yang selalu menginginkan perubahan demi kemajuan pendidikan. Semoga pemikirannya mampu memberikan
motivasi dan inspirasi sekaligus pencerahan bagi kita semua. [#]

Salam literasi! Buku Merangkai Kata Meniti Asa (105 Unsur Kimia) dalam Gerakan Literasi Sekolah merupakan produk literasi membaca, menulis, dan sains peserta didik kelas 12 IPA SMA Xaverius 1 Kota Jambi tahun ajaran 2016–2017 di bawah bimbingan Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan, S.Si, M.Pd. sekaligus editor. Buku ini berisi deskripsi, sifat, dan kegunaan 105 unsur kimia di tabel SPU yang ditulis dalam bentuk puisi sehingga menghasilkan tulisan ilmiah yang indah sekaligus mencerminkan nilai-nilai kara
.jpg)
Pendidikan dengan sistem Boarding School atau yang lebih dikenal dengan istilah Pondok Pesantren saat ini sudah mulai banyak dikenal di masyarakat, berbagai kisah menarik yang ada didalam buku ini adalah bagian dari gambaran kehidupan anak-anak yang menjalani pendidikan di Pesantren Modern.
Melalui buku Merangkai Mimpi Mengejar Cita, anak-anak hebat ini bercerita dengan bahasa khas mereka, seolah ingin berbagi kisah dengan dunia diluar pesantren tentang nikmatnya madu ilmu yang mereka dapatkan selama berada di dalam Pesantren. Kisah-kisah mereka menggambarkan semangat dan ketekunan yang harus dijalani untuk menggapai mimpi dan cita-cita mereka.
Meski masih sederhana, karya mereka patut kiranya mendapat apresiasi, ini sebagai bukti bahwa setiap anak memiliki potensi yang beragam, dan Pondok Pesantren adalah salah satunya tempat yang tidak membatasi potensi mereka untuk merangkai mimpi mengejar cita.

Sebuah kumpulan puisi sarat makna yang sayang jika dilewatkan. . .

Berdasarkan hasil riset, diinformasikan bahwa terdapat 350 juta penduduk di dunia yang mengalami depresi, jumlah yang fantastis, bahkan lebih banyak dari jumlah penduduk Indonesia saat ini. Depresi menjadi indikator bahwa kebahagiaan mulai menjauh. Kenapa hal ini terjadi?, insyaAllah buku ini saya tulis dengan tujuan agar dapat menambah sedikit literatur terkait kebahagiaan, semoga dapat membantu kita terhindar dari depresi, dan agar kita dapat mengelola stress menjadi prestasi.
Sejatinya manusia itu dahsyat
lebih dahsyat jika kita bisa bahagia
hanya cukup dengan mengetahui kedahsyatan itu
sehingga kita selalu bersyukur
Jangan terlalu mendesak Allah untuk mengabulkan permintaanmu terkait segala hal supaya engkau bisa menikmati hidup
karena sesungguhnya Allah telah menganugerahkan kehidupan, agar engkau dapat menikmati segala yang telah Allah sediakan
Tak perlu kau tunggu rumah mewah menjadi milikmu, kemudian kau baru bisa bahagia
Namun berbahagialah sekarang, supaya rumahmu serasa mewah seperti istana
Jangan kau tunggu keindahan hari ini supaya kau bisa tersenyum
Namun tersenyumlah sekarang, agar hari ini menjadi indah

MERAPIKU berisi tentang bencana meletusnya Gunung Merapi beberapa waktu yang lalu hingga kejadian-kejadian pasca-letusan. Tentu saja sebagai puisi, bukan cerita fakta secara fisik yang ada dalam puisi, melainkan sesuatu yang dekat dengan hati.
.jpg)
Sebanyak 40 sajak dari 33 penyair muda tersaji dalam buku ini. Mereka berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia dengan latar belakang berbeda-beda. Dari Banda Aceh hingga Polewali Mandar di Sulawesi Barat, dari pelajar SMP hingga mahasiswa S2; mereka memberikan makna masing-masing atas kemerdekaan, yang akhirnya mengerucut kepada sebuah harapan besar untuk masa depan bangsa Indonesia. Buku
.jpg)
Ini baru buku pertama tentang Olimpiade Tokyo 2020, berbicara tentang venue tempat-tempat pertandingan di area warisan atau Zone Heritage, dan sekitarnya.
Karena, bicara tentang dunia olahraga, bukan hanya bicara tentang olahraga atau pertandingannya. Bukan juga berbicara tentang venue tempat pertandingannya saja, tetapi bagaimana lingkungannya dapat “men-treat” para atlet.
Jepang banyak berpikir tentang itu, karena mereta tahu bahwa pertandingan2 even akbar internasional ini, membuat banyak atlet terserang rindu tanah air, sehingga mereka harus menghibur dirinya setelah bertanding, yang kemudia mendapatkan medali untuk kebanggaan bagi masing-masing negaranya ……

Kujejak tanah lapang dengan kaki telanjang. Tanah tempat anak-anak sebayaku bermain, berlarian dan menarik ulur benang lelayang. Mencoba berpijak pada rerumput hijau yang teramat geli tersentuh telapak kaki. Aku seperti bayi yang belajar berjalan. Lututku gemetar. Kupejamkan mata agar lebih siaga saat jatuh nanti. Pelan, Nadia, menopang pundakku dengan kedua tangannya. Ini percoban paling mustahil nan konyol. Aku si lumpuh yang bertahun-tahun berkawan akrab dengan kursi roda. Bagaimana bisa?
Aku akan terbang memetik bintang. Aku mau melaju bersama kupu-kupu. Aku ingin menyanyi bersama gemuwang kumbang. Berputar, menari, dan tertawa. Dalam segala keterbatasan. Dalam lekap kepedihan, Tuhan selalu memelukku. Merenjiskan cinta untukku, Nadia, serta anak-anak kurang beruntung di dunia ini untuk meretas bianglala di hati masing-masing.