Katalog Buku
1551. Seoul korea - klasik, tradisional dan modern
Persahabatan itu memang seharusnya tidak akan lekang oleh waktu. Karena, persahabatan mempunyai dampak untuk kita menjadi bahagia …..
Persahabatanku dengan grup Fortissimo dari Filipina pun, sampai sekarang tetap terjaga, walau kami dipisahkan oleh pandemic dan jarak antar Negara masing-masing. Tetapi, kami tetap saling sapa di media social, dan saling ketawa ketiwi jilka kami memposting foto-foto jadul kami.
Ketika sahabatku harus bertugas ke Seoul, akupun sempat datang memenuhi undangan mereka, untuk menginap di aparteen mereka. Dan, travelling ku selama di Seoul, walau mereka tidak bisa terus bersama menyusuri kota Seoul, aku sudah sangat berbahagia.
Diharapkan, jika pandemic usia, bisa saja Fortissimo bermusik lagi di Hotel Hyatt Jakarta sehingga kami bisa bertemu lagi.
Seoul merupakan catatan bahagia dua Negara, Indonesia dan Filipina dalam persahabatan untukku, dan kota ini akan terus memberkas di hatiku ……1552. Sepasang Kekasih Bisu
Kumpulan cerpen ini terdiri dari 15 buah cerpen yang kesemua tokoh utamanya adalah perempuan dengan beragam masalah hidup yang dihadapinya. Kumpulan cerpen ini cocok dibaca oleh remaja hingga dewasa. Cerpen-cerpen yang ditulis dalam rentang waktu 2007 hingga 2015 ini mengangkat tema sentral tentang kesabaran dengan segala perwujudannya dalam kehidupan.1553. Sepasang Mata di Panasera
Sepasang Mata di Panasera adalah kumpulan tulisan anggota FSPMI yang bekerja di Batam. Tidak hanya cerita, di dalamnya terangkum cita-cita, dan jejak langkah perjuangan. Sebuah buku yang merekam kenangan pada sebuah kota yang menjadi beranda depan Indonesia, Batam.1554. SEPASANG SAYAP AIR
Hari terlarih dari batu ketika
Putih metah lalu menghijau melubuk
Lorong lebuh baginya telah ditebuk
Mengalir bawa semua jika-maka
Kita tegak pada geraknya beriak
Dengan segala sesuatu di tangan
Bak batu susun dalam keseimbangan
Siap di tengah arus atau kecipak1555. Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan
Mengapa perlu puisi?
Bukankah hidup tak melulu serangkaian kata?
Bukankah hidup ini nyata, seperti air yang bisa kau sentuh?
Apa artinya kata-kata,
jika kau masih punya penghapus
untuk membuatnya hilang jadi cerita
Mengapa perlu puisi?
Bukankah tak semua kegundahan harus dilantunkan dengan indah?
Bagaimana dengan marah-marahku?
Bagaimana dengan resah-resahku?
Sesekali aku ingin memaki; kepadamu
juga kepada hidup yang berputar-putar--membuatku jengah
dan kau masih meminta sebuah puisi?
Sesekali aku ingin teriak;
dengan sekotor-kotornya kalimat
dan akan membuatmu berhenti meminta
Masihkah perlu puisi?1556. Sepatu Kaca Lili
Sepatu Kaca macam apa yang menjadi misteri??1557. Sepenggal kisah anak Pedalaman
Anak pedalaman ini telah hampir sampai di akhir perjalanannya. Cita-cita dan mimpi telah menjadikannya mampu berjalan sejauh ini. Belajar menulis dengan tidak biasa dan mencoba memaknai Desa sebagai rana terasing terbaik dari sebuah kota.1558. Sepenggal Kisah Tentang Kita
Perbedaan karakter itu biasa. Pesantren mungkin bisa menjadi momok yang menakutkan bagi remaja kota yang suka hidup dengan gemerlapnya keindahan kota dan seisinya. Tapi, bahagianya remaja ini yang telah membuktikan betapa indahnya Pesantren. Yaitu Hamidah, Hafsah, Haimah, Hasan adalah ke empat sahabat yang selalu berbuat ulah, tapi juga banyak memberikan warna indah bagi pesantren Asmaul Husna. Saat itu, ada seorang sahabat yang meninggal, siapakah dia? Lalu kenapa? Semua itu terjadi karena cinta. Cinta yang seperti apa sehingga mampu menghancurkan Kristal persahabatan yang telah lama terbangun?,, itulah yang akan ditulis dalam tinta persahabatan yang indah.1559. Seperti Aku?
Apa harus dan bisa dilakukan sebagai cewek lahir paling gede dalam keluarga?1560. Sepotong Rindu Dari Langit Pleiades
Aku terperangah melihat sebuah sketsa raksasa menggambar hamparan kuning ladang jagung. Gambar itu mirip cangkang trilobita, binatang purba yang diperkirakan pernah hidup pada zaman Arkaekum.Sebelumnnya [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24] [25] [26] [27] [28] [29] [30] [31] [32] [33] [34] [35] [36] [37] [38] [39] [40] [41] [42] [43] [44] [45] [46] [47] [48] [49] [50] [51] [52] [53] [54] [55] [56] [57] [58] [59] [60] [61] [62] [63] [64] [65] [66] [67] [68] [69] [70] [71] [72] [73] [74] [75] [76] [77] [78] [79] [80] [81] [82] [83] [84] [85] [86] [87] [88] [89] [90] [91] [92] [93] [94] [95] [96] [97] [98] [99] [100] [101] [102] [103] [104] [105] [106] [107] [108] [109] [110] [111] [112] [113] [114] [115] [116] [117] [118] [119] [120] [121] [122] [123] [124] [125] [126] [127] [128] [129] [130] [131] [132] [133] [134] [135] [136] [137] [138] [139] [140] [141] [142] [143] [144] [145] [146] [147] [148] [149] [150] [151] [152] [153] [154] [155] [156] [157] [158] [159] [160] [161] [162] [163] [164] [165] [166] [167] [168] [169] [170] [171] [172] [173] [174] [175] [176] [177] [178] [179] [180] [181] [182] [183] [184] [185] [186] [187] Selanjutnya



