Katalog Buku
1661. Tak Melayu Hilang di Jawa
Tak Melayu Hilang di Jawa, sebuah kumpulan cerpen yang memadukan dua unsur lokalitas budaya; Jawa dan Melayu. Di dalamnya terdapat 18 cerpen yang selain kental dengan nilai-nilai lokalitas, juga kental akan nilai-nilai yang telah terdegradasi zaman. Diramu dengan berbagai macam tema yang menarik untuk disimak. Penulisnya adalah pemuda asli Jawa yang kini melabuhkan biduk rantaunya di Kota Gurindam Negeri Pantun Tanjungpinang. Maka berpadulah dua unsur budaya yang mempengaruhi karyanya.
Sepotong kayu tolong dibawa,
Ke hutan sebelah di kebun nanas.
Ini dia Tak Melayu Hilang di Jawa,
Isinya cerdas, idenya bernas.1662. Takkan Ada Hati Yang Lain
Takkan Ada Hati Yang Lain adalah kisah percintaan yang memang lain. Memang berbeda. Dimana (ketulusan) cinta memang tak pernah berbanding lurus dengan popularitas.1663. TALAS BLOGOR, from Social Media to Social Capital
Talas Blogor mengungkap manfaat blog sebagai personal branding dan media pengembangan diri. Dengan ngeblog, blogger menemukan dunia baru yang –meskipun berbasis ranah online–, namun tetap memiliki interaksi dalam dunia nyata.1664. Tanaman Liar Berkhasiat Obat
Tujuan penulis menerbitkan buku ini adalah berbagi pengalaman dan memberikan wawasan kepada pembaca dan pengambil kebijakan di kalangan pemerintahan bahwa banyak jenis tanaman liar di indonesia yang memiliki banyak kegunaan.
Harapan penulis, buku ini dapat bemanfaat kepada para pembaca dan pengambil keputusan di kalangan pemerintahan dalam melestarikan tanaman lokal. Semoga dapat dikembangkan sebagai bahan pangan alternatif untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Tentu saja dalam menyampaika1665. Tangga - Tangga Kaca
Tanah kebimbangan, batas antara surga dan bumi. Di situlah Rama terpesat, seorang pria yang menyembunyikan luka dan penderitaan harus mencari jalan untuk kembali pulang atau menyerah dalam keputusasaan dan pedihnya luka akibat teriris serpihan tajam tangga-tangga kaca.1666. Tanggal Merah
“Tanggal Merah” Berangkat dari kesadaran bahwa hidup adalah proses mencari. Ia bukan hal yang diam, melainkan bergerak menuju pemenuhannya. Pencarian itu dimulai dari penerimaan akan situasi “belum lengkap”, ada hal yang masih harus terus diusahakan, situasi yang oleh penulis disimbolkan dengan "tanggal merah". Setiap kali kita merayakan hal-hal yang ditandai dengan tanggal merah, sadar atau tidak, di antara kegembiraan dan nostalgia, kita tahu ada hal yang sudah dicapai, tetapi tidak semuanya.1667. Tantangan Satu Malam
Lihat buku ini karya sahabat CSC sarat imajinasi dan kreativitas. Baca puisi ini, karya Tantangan Satu Malam, menambah pengetahuan penulis muda.
Mari sebarkan virus literasi, banyak membaca untuk menulis, menulis untuk menciptakan keabadian. Dalam buku ini, 54 sahabat CSC, telah menuangkan karya imajinasi dan kreativitasnya. Walau jauh dari kesempurnaan, buku ini terbit sebagai buah dari kerinduan Cemara Scout Community (Pramuka SMA Negeri 1 Maniangpajo) dan Civil Society Community dalam menumb1668. Tarian Langit dan Bumi
Begitulah kehidupan bagai sebuah gerak tari. Berbicara dengan kata tubuh,
dirangkai dengan kalimat rentak dan gemulai, dialun dengan tetabuhan,
musik, serta dendang-dendang syair saling menyemangati.
Lewat ungkapan kata-kata, Iberamsyah Barbary menuangkannya ke dalam puisi:
Tarian di antara langit
Membungkus gelap dengan romansa
Tarian di antara bumi
Membungkus keindahan dengan keasyikan
Begitulah perjalanan anak manusia, dialun gelombang rasa, tumbuh berbunga, seindah menebar wangi dan peson1669. Tarian Sang Kembara
Tarian Sang Kembara merupakan kumpulan puisi bercerita ungkapan ekspresi yang teruntai dari bait demi bait kata mengenai apa yang dilihat, didengar dan dirasakan seorang kembara. Seperti seorang penari jemarinya menari menyusun rangkaian kalimat. Kakinya menari melangkah menyusuri bumi. Melalui matanya ia menari merangkai gambar. Bercerita tentang cinta, kekaguman, kegelisahan, kesedihan, dan kesenangannya kepada alam, saudara, orang tua, teman dan sahabat serta negeri dan masyarakatnya.
dalam tariannya ada gelisah yang tertahan
dalam tariannya ada sedih yang terkekang
dalam tariannya ada air mata yang tak terurai
dalam tariannya ada tangis yang kering
dalam tariannya ada kemarahan tanpa emosi
(Tarian Sang Kembara)
wahai tubuh-tubuh yang terbujur diantara nisan-nisan yang membeku
wahai tubuh-tubuh yang hilang diantara keperkasaan semeru
engkau datang bukan untuk mengantarkan tubuhmu
hasrat berpetualang mu yang mengantar mu sampai disini
engkau datang untuk belajar memaknai hidup
(Kebekuan Nisan Arcapada)
tarianku dinanti para penjaja cinta
tarianku dinanti pencari kepuasan cinta
tarianku dinanti penghisap aroma impian
(Tarian Malam)
disana ada istana yang megah
berdiri juga gedung parlemen berpagar tinggi
nun jauh disudut negeri gedung sekolah menanti rubuh
setiap detik dipertontolan debat kusir pimpinan negeri
setiap waktu diperlihatkan adu pintar pengamat negeri
ketika rakyatnya menjadi penonton tanpa solusi
(Indonesia Bukanlah Sebuah Negeri Dongeng)
kebersamaan yang sesaat menebar makna tak berujung
karena dirimulah sang pengobat itu
(Ketika Kata Telah Kembali)1670. Tarian Tinta Laskar Pemimpi
9 cerita, 9 kisah dalam 1 buku. Mewakili semua perasaan yang biasa kita hadapi sehari-hari dalam kehidupan.Sebelumnnya [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24] [25] [26] [27] [28] [29] [30] [31] [32] [33] [34] [35] [36] [37] [38] [39] [40] [41] [42] [43] [44] [45] [46] [47] [48] [49] [50] [51] [52] [53] [54] [55] [56] [57] [58] [59] [60] [61] [62] [63] [64] [65] [66] [67] [68] [69] [70] [71] [72] [73] [74] [75] [76] [77] [78] [79] [80] [81] [82] [83] [84] [85] [86] [87] [88] [89] [90] [91] [92] [93] [94] [95] [96] [97] [98] [99] [100] [101] [102] [103] [104] [105] [106] [107] [108] [109] [110] [111] [112] [113] [114] [115] [116] [117] [118] [119] [120] [121] [122] [123] [124] [125] [126] [127] [128] [129] [130] [131] [132] [133] [134] [135] [136] [137] [138] [139] [140] [141] [142] [143] [144] [145] [146] [147] [148] [149] [150] [151] [152] [153] [154] [155] [156] [157] [158] [159] [160] [161] [162] [163] [164] [165] [166] [167] [168] [169] [170] [171] [172] [173] [174] [175] [176] [177] [178] [179] [180] [181] [182] [183] [184] [185] [186] [187] Selanjutnya



