Katalog Buku
311. Cermin, Nama, dan Pelita
Orang-orang terkekeh setelah melihat dirinya di cermin. Mereka tersenyum, memerhatikan dirinya, tersenyum lagi, lalu, mencatat sesuatu di buku. Semua orang berlaku demikian. Akan tetapi, tidak denganku. Aku tidak bercermin. Di kamarku tidak ada cermin. Ibu tak pernah mengizinkanku bercermin. (Cermin, karya Luklukul Maknun)
*
Sudah dua hari aku perang dingin sama Bunda menuntut pergantian nama. Aku dan Bunda sama-sama tidak mau mengalah.
“Katanya ada yang mau ganti nama, ya?” tiba-tiba Ayah sudah duduk di sampingku.
“Ayah tidak tahu, sih, bagaimana rasanya punya nama kampungan.”
“Dulu-dulu kamu tidak pernah protes.”
“Dulu-dulu enggak sadar. Sekarang sadar.”
“Hahaha…. Kamu tahu kenapa kamu diberi nama itu?”
Aku menggeleng. (Nama, karya Nachita)
*
Waktu selalu menghantar seseorang kepada orang lain. Waktu pula yang memperkenalkan Pelita dengan Mike, pemuda Australia yang datang ke Sumatra Barat untuk berlibur. Mereka terlibat percakapan yang seru tentang adat dan budaya Minangkabau. Alunan musik tradisional dan rentak penari yang sedang berlatih menjadikan sore itu terasa indah. Indah bagi seorang Pelita tatkala menyadari ada kharisma dari Mike yang membuat dirinya terpesona. (Pelita Nambun Suri, karya Ripo Mht)
*
Cermin, Nama, dan Pelita adalah 3 dari 25 cerpen yang terdapat dalam antologi pemenang Lomba Menulis Cerpen Bersama Uda Agus (#3). Beragam tema diangkat oleh penulisnya yang juga berasal dari latar belakang berbeda. Yang membuat antologi ini semakin menarik, 10 cerpen di dalamnya merupakan cerpen komedi yang siap mengocok perut setelah hanyut dibuai 15 naskah lainnya312. CERPENIS IDOLA
Thyzia Syailendra sangat menyukai cerpen-cerpen karya Wulandari, seorang cerpenis yang karyanya banyak tersebar di majalah-majalah remaja. Tetapi, anehnya…karya-karya Wulandari sering berisi cerita yang mirip dengan masalah yang sedang dihadapi Thyzia. Tentu saja Thyzia menjadi bingung. Mengapa Wulandari seolah-olah tahu masalah yang sedang dihadapinya? Thyzia dan Wulandari kan tidak saling mengenal walaupun Thyzia adalah fans Wulandari. Jadi, dari mana Wulandari mengetahui masalah yang sedang dihadapi Thyzia? Mengapa masalah yang dihadapi Thyzia sering dijadikan ide cerpennya? Apakah Wulandari punya indera ke 6? Siapa Wulandari sebenarnya?313. Cetak Biru bagi Pengembangan Wisata Kampung Korea Suku Cia-Cia
Cia-Cia merupakan salah satu suku yang bermukin di Kelurahan Bugi dan Karya Baru, Kecamatan Sorawolio, Kota Baubau. Suku ini memiliki suatu keunikan yang dapat menjadi potensi pengembangan wisata, yaitu adanya penggunaan aksara Hangeul Korea Selatan dalam penulisan bahasa daerahnya. Jika pengunjung berkeliling di sekitar Kampung Suku Cia-Cia, akan ditemukan papan nama jalan, nama sekolah, hingga nama kantor pemerintah tertulis dengan aksara Hangeul. Lebih dari itu, berbagai sekolah telah menetap314. Cetak Biru Pengembangan Desa Wisata Bebas Asap Rokok Di Desa Bone-Bone Kabupaten Enrekang
Bone-Bone merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan memiliki keunikan tersendiri dan sangat berbeda dengan desa lainnya yaitu kawasan desa bebas asap rokok pertama di dunia dan memiliki potensi untuk pengembangan daerah wisata. Ketika kita berkunjung ke Desa Bone-Bone kita akan di sambut dengan pemandangan yang sangat indah dengan barisan bukit dan gunung yang khas daerah pegunungan, di tambah lagi udara yang sangat sejuk akan membuat siapa315. Character Building for Teens
buku panduan yang tepat bagi para guru dan orangtua dalam menghadapi remaja.316. CINTA 3 EPISODE
Esok,
aku minta sebuah tinta,
tinta terakhir yang akan kugores dengan cinta
yang akan ku bingkai dengan sejuta pesona,
berjuta makna...317. Cinta : Kemarin, Esok, dan Selamanya
Cinta adalah sebuah pilihan. Kau bisa menerima atau menolaknya sesuka hati.
Saat bimbang merapuh, mungkin kau kan pergi menjauh, hingga cinta takkan pernah berlabuh di pantai hatimu. Saat rindu menggebu, kau buru cinta sejatimu kendati ia berkelana sampai belahan dunia paling semu. Cinta itu milikmu, hendak kaubawa lari, atau bersembunyi, ia kan turuti semua maumu. Cinta bukanlah paksaan, namun
jika kau tetap jalani, patutlah kau merana karenanya
Kumpulan novelet dalam buku ini memberikan banyak gambaran betapa cinta memerlukan bukan saja sebuah pengorbanan, melainkan juga keikhlasan untuk bisa menerima apapun guratan takdir yang tertulis. Cinta telah memilih warnanya sendiri, yang tersapu dalam kanvas kehidupan sang pelukis, seniman pengangung cinta. Nuansa indah yang tercipta adalah bagian dari kisah cinta masa lalu, masa depan, dan berharap menjadi kisah cinta sepanjang masa.318. Cinta = Indonesia
Kumpulan puisi dan prosa yang menjadi pintu gerbang menuju harmonisasi rasa dan masa lalu. Apa arti kita tanpa sastra Indonesia?319. Cinta Akar Kepahitan
Apakah makna sesungguhnya daripada cinta? Apakah cinta itu manis? Banyak sekali pertanyaan yang akan muncul jika kita berbicara mengenai cinta. Namun, tidak banyak dari kita yang mengetahui bahwa cinta itu pahit. Cinta terkadang membawa anak-anak manusia kepada jalan yang salah. Ia menyesatkan mereka dengan sengatannya yang begitu manis nan membutakan.
Kepahitan adalah buah daripada cinta. Cinta dengan kepedihan berkesinambungan akan melahirkan kepahitan, di mana kepahitan itu dapat mengubah hi320. Cinta Aneka Rasa
Ah cinta, selalu saja tidak ada habisnya untuk dibahas. Ya, karena cinta teramat luas, karena itulah sering kali kita membagi-bagi makna cinta sesuai dengan maksudnya. Tentu saja agar cinta yang ingin kita ceritakan bisa lebih mudah dicerna.Sebelumnnya [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24] [25] [26] [27] [28] [29] [30] [31] [32] [33] [34] [35] [36] [37] [38] [39] [40] [41] [42] [43] [44] [45] [46] [47] [48] [49] [50] [51] [52] [53] [54] [55] [56] [57] [58] [59] [60] [61] [62] [63] [64] [65] [66] [67] [68] [69] [70] [71] [72] [73] [74] [75] [76] [77] [78] [79] [80] [81] [82] [83] [84] [85] [86] [87] [88] [89] [90] [91] [92] [93] [94] [95] [96] [97] [98] [99] [100] [101] [102] [103] [104] [105] [106] [107] [108] [109] [110] [111] [112] [113] [114] [115] [116] [117] [118] [119] [120] [121] [122] [123] [124] [125] [126] [127] [128] [129] [130] [131] [132] [133] [134] [135] [136] [137] [138] [139] [140] [141] [142] [143] [144] [145] [146] [147] [148] [149] [150] [151] [152] [153] [154] [155] [156] [157] [158] [159] [160] [161] [162] [163] [164] [165] [166] [167] [168] [169] [170] [171] [172] [173] [174] [175] [176] [177] [178] [179] [180] [181] [182] [183] [184] [185] [186] [187] Selanjutnya



