Katalog Buku
1441. Sang Pembodoh
Dan oh ya, demi keamanan, gue putuskan untuk mencabut plat motornya. Kenapa begitu? ya harus gitu. Coba kalian bayangkan.. gimana kalau misalkan gue kebelet mau ke panti pijet atau berpacaran di semak-semak pinggir jalan, masa iya itu motor berplat merah ini dengan jelas terparkir dengan polosnya? kalau ada razia gimana? kan malu kalau nanti ada berita gini, “Berita memalukan.. sebuah motor dinas kantor xxx diangkut paksa oleh aparat yang sedang menggelar razia di panti pijet yyy, oknum pegawainya sedang dalam pencarian”, Atau berita kaya gini, “Berita heboh, sebuah kendaraan dinas dibakar massa karena ketahuan sedang berbuat asusila di semak-semak, oknum pegawainya lari ke dalam hutan. Sedangkan barang bukti berupa seperangkat celana dalam telah diamankan”. (diambil dari bab antara gue dan korps baju coklat) *** Lucu, kocak, seger, dan apa adanya. Selamat om!! Ditunggu tulisan lainnya yang bisa berguna bagi nusa dan bangsa Andi suhandi, mantan ketua osis Gue gak nyangka, sebegitu diemnya elo waktu SMP (ehh kita kenalan waktu SMP bukan sih?), bisa bikin buku yang (mungkin) bisa nyaingin raditya dika. Mantap dah tu. Setyo Nugroho, mantan temen sebangku Kalau mau liat sisi lain dari pegawai negeri yang gila sekaligus bodoh, maka kalian harus membaca buku ini, dijamin ketawa deh. Erys, penjual kupluk garong Jiahhhh.. perasaan dulu judulnya PNS bodoh deh, kok diganti? dapet tekanan dari penguasa ya, hehehe. Elfirman, temen seangkatan1442. Santri Postmodern
Selama satu tahun setengah saya dan Akbar satu kamar dengan Luthfi di pesantren itu. Sebuah kamar yang mirip rumah kos sederhana milik HOS Cokroaminoto, tempat berkumpulnya para revolusioner muda semacam Soekarno, Tan Malaka, dan Muso yang kelak mereka berpisah menemui takdirnya masing-masing lantaran memegang teguh ideologi yang berbeda-beda. Saya kira hal seperti itu bakal kembali terjadi di antara saya, Luthfi, dan Akbar, menjemput takdirnya masing-masing. Saya yakin, walaupun belum sepenuhny1443. Sapporo
Bersama judul cerpen lain, kumpulan cerpen SAPPORO ini memberikan sebuah warna lain lewat cerita yang ditulis dengan beragam gaya, cerita dan juga dari latar belakang 14 penulis berbeda.1444. Sarang Tawon, Cibong, dan Olimpiade
Goresan tinta tentang kehidupan sehari-hari menyelipkan catatan remaja Kalimantan Timur untuk pemuda Indonesia Berbingkai suara hati untuk para malaikat Ditaburi berbagai kisah dari tepian Mahakam1445. Satu Bidadarimu di Surga
berkisah tentang harapan seorang gadis untuk menjadi satu-satunya bidadari bagi lelaki yang dikasihinya.1446. Satu Hari Lagi di Bumi
Buku ini dibuka dengan potongan cerita dari novel yang sedang saya kerjakan, lalu dilanjutkan dengan kumpulan puisi saya yang bercerita tentang; cinta, perjalanan, amarah, dendam, permenungan, dan ke-Tuhan-an. Buku ini ditutup dengan sebuah kisah nyata yang pernah dialami oleh teman saya ketika dia masih duduk di bangku Sekolah Dasar.1447. Satu Pena Seribu Mimpi
Antologi puisi satu Pena Seribu Mimpi merupakan karya di penghujung masa SMA. Bagi penulis,karya yang merupakan tindak lanjut dari materi ujian praktik Bahasa Indonesia di SMAIT Fithrah Insani Bandung ini diharapkan bisa mewarnai khazanah dunia literasi, abadi dalam ruang sejarah hidup mereka, menjadi pelipur di kala rindu, dan teman di kala sepi suatu saat nanti. *** Selamat atas buku antologi puisinya. Semoga setelah lulus tetap semangat bersastra. (Asma Nadia, penulis novel best seller) Sel1448. Satu Rumpun Banyak Tunas
Buku ini membawa wadah mahasiswa generasi muda yang membicarakan pelbagai isu serumpun antara Malaysia dengan Indonesia. Topik pembicaraan yang merentas isu budaya, agama, diplomasi, persempadanan, konflik, dan lingkungan boleh membantu menjembatani hubungan dua negara serumpun. Pembicaraan secara ilmiah buku ini menjadikan ia sesuai untuk bacaan mahasiswa dan masyarakat publik. Dr. Mohd. Zaini Abu Bakar Timbalan Dekan (Akademik), Pusat Pengajian Sains Kemasyarakatan, Universiti Sains Malaysia1449. Saudariku, Hijabmu Hari Ini Hijabmu Hari Esok dari Api Neraka
Inilah nasihat untukmu..untuk seluruh kaum wanita, dari seorang bapak yang hina, dari saudara lelaki yang mengkhawatirkan fitnah zaman, dari seorang pemberi nasihat yang tak menginginkan kecuali kebaikan dan manfaat untukmu di dunia dan akhirat. Inilah nasihat tentang hijabmu di dunia, yang kelak akan menghijabimu dari neraka insyaAllah, tentang syarat-syaratnya, sifat-sifatnya, cara mengenakannya, dalil-dalil yang berbicara akannya, tentang apa-apa yang pantas engkau kenakan serta apa-apa yang mesti kau hindari, dan segala yang berkenaan dengan itu. Bacalah,Saudariku..tela’ahlah..fahamilah..semoga taufiq Allah atas kita semuanya.1450. Sausan Syahin
Satu dari tujuh dosa sosial menurut Mahatma Gandhi adalah pendidikan tanpa karakter. Karakter terbentuk dari sikap, sikap terbentuk dari kebiasaan, kebiasaan terbentuk dari perbuatan. Perbuatan dilakukan sebagai hasil dari mendengar dan melihat/membaca. Naskah buku ini bisa dijadikan salah satu sarana bacaan guna membentuk kepribadian seorang anak untuk menjadi manusia Indonesia yang religius, cerdas, bermartabat, mandiri dan kompetitif di era global. Sausan Syahin, seorang anak perempuan yang mengalami pahit manis kehidupan. Ayahnya seorang TNI-AD meninggal ketika dia berumur 10 tahun saat dia masih duduk di kelas V SD. Sebelum meninggal si Ayah telah mewariskan nilai-nilai kehidupan yang berharga kepada Sausan Syahin. Nilai-nilai yang menjadikan anak perempuan kecil ini bisa kukuh dan tabah menghadapi ujian dan cobaan kehidupan.Sebelumnnya [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24] [25] [26] [27] [28] [29] [30] [31] [32] [33] [34] [35] [36] [37] [38] [39] [40] [41] [42] [43] [44] [45] [46] [47] [48] [49] [50] [51] [52] [53] [54] [55] [56] [57] [58] [59] [60] [61] [62] [63] [64] [65] [66] [67] [68] [69] [70] [71] [72] [73] [74] [75] [76] [77] [78] [79] [80] [81] [82] [83] [84] [85] [86] [87] [88] [89] [90] [91] [92] [93] [94] [95] [96] [97] [98] [99] [100] [101] [102] [103] [104] [105] [106] [107] [108] [109] [110] [111] [112] [113] [114] [115] [116] [117] [118] [119] [120] [121] [122] [123] [124] [125] [126] [127] [128] [129] [130] [131] [132] [133] [134] [135] [136] [137] [138] [139] [140] [141] [142] [143] [144] [145] [146] [147] [148] [149] [150] [151] [152] [153] [154] [155] [156] [157] [158] [159] [160] [161] [162] [163] [164] [165] [166] [167] [168] [169] [170] [171] [172] [173] [174] [175] [176] [177] [178] [179] [180] [181] [182] [183] [184] Selanjutnya